FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Digital Forensik, Rismon Sianipar, menyebut, reuni mendadak oleh Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), tidak bisa disimpulkan sebagai bukti kelulusan Jokowi.
Berkaca pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) pasa masa Ganjar Pranowo sebagai Ketua DPP Kagama, Rismon tidak menampik soal klaim Jokowi sebagai alumni.
"Ketika Pak Ganjar Pranowo sebagai Ketua Kagama, dikatakan alumni UGM mereka yang hanya pernah kuliah," kata Rismon kepada fajar.co.id, Selasa (29/7/2025).
Dikatakan Rismon, dengan aturan tersebut, mereka yang tidak lulus dari UGM pun bisa disebut sebagai alumni.
"Oleh karena itu, menjadi alumni UGM seperti Jokowi tidak menandakan bahwa dia lulus dari Fakultas Kehutanan UGM," kuncinya.
Sebelumnya, Koordinator Relagama Bergerak, Bangun Sutoto secara terbuka mengomentari acara tersebut yang disebut-sebut melibatkan angkatan 1980, tahun masuk mantan Presiden Jokowi di fakultas itu.
"Reuni yang lucu di hari Sabtu. Reuni siapa itu? Reuni dadakan di Fakultas Kehutanan UGM oleh angkatan 1980," ujar Bangun kepada fajar.co.id, Senin (28/7/2025).
Ia mengaku mengetahui kabar soal reuni tersebut dari media online saat siang hari.
"Kabar reuni yang terkesan dadakan di Sabtu pagi itu saya tahu dan baca di kanal media online menjelang siang hari. Heran, aneh, dan merasa geli seketika tahu ada kabar itu," ucapnya.
Bangun juga menilai acara tersebut tertutup dan tidak transparan.
"Reuni yang terkesan disembunyikan dari civitas akademika UGM dan alumni lainnya. Bagi saya, kabar itu tidak lebih dari sekadar hiburan di akhir pekan. Hiburan yang tidak lucu dan malah menggelikan," lanjutnya.