Gas Fee Ethereum, Cara Kerja Hingga Pengaruhnya di Masa Depan

  • Bagikan

Cara Kerja Gas Fee

Gas fee dihitung berdasarkan dua komponen utama: gas limit dan gas price. Gas limit adalah jumlah maksimum unit gas yang bersedia dibayarkan oleh pengguna untuk menjalankan transaksi, sedangkan gas price adalah jumlah ETH yang dibayarkan per unit gas. Jika suatu perintah membutuhkan banyak komputasi, maka gas limit-nya akan tinggi, dan semakin padat jaringan, maka gas price akan meningkat.

Sejak pembaruan Ethereum London (EIP-1559), cara kerja gas fee sedikit berubah. Sekarang ada dua komponen utama, yaitu base fee yang ditentukan oleh jaringan dan bersifat wajib serta tip (priority fee) yang diberikan kepada validator agar transaksi bisa diproses lebih cepat. Inovasi ini diharapkan dapat membuat perhitungan gas lebih stabil dan transparan.

5 Pengaruh Gas Fee di Masa Depan

Gas fee tidak hanya berdampak saat ini, tetapi juga akan membentuk masa depan teknologi blockchain. Berikut lima pengaruh signifikan gas fee terhadap perkembangan ekosistem Ethereum dan industri kripto secara umum.

1. Aksesibilitas dan Adopsi Massal

Gas fee yang tinggi dapat menjadi penghalang bagi adopsi massal. Banyak pengguna baru yang enggan menggunakan Ethereum karena biaya transaksi terkadang lebih mahal dari nilai transaksi itu sendiri, terutama pada proyek DeFi atau NFT dengan volume kecil.

Jika gas fee tetap tinggi, pengguna akan mencari alternatif jaringan yang lebih murah seperti Binance Smart Chain atau Solana. Hal ini bisa membuat Ethereum kehilangan sebagian pangsa pasar pengguna baru dan pengembang yang mencari solusi efisien.

2. Dorongan untuk Inovasi Layer 2

Tingginya gas fee menjadi alasan utama berkembangnya solusi Layer 2, seperti Arbitrum, Optimism, dan zkSync. Solusi ini memungkinkan transaksi yang lebih cepat dan murah dengan tetap terhubung ke jaringan utama Ethereum.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan