FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, memberikan klarifikasi tegas terkait sejumlah anggota Organda yang sempat diamankan.
Dikatakan Arya, tindakan pengamanan tersebut bukan karena keterlibatan dalam tindak penganiayaan, melainkan karena ditemukan sejumlah senjata tajam di salah satu asrama.
Seperti diketahui, saat ini pihak Kepolisian juga sementara melakukan penyelidikan terkait peristiwa penikaman yang memicu adanya serangan ke lima kampus ternama.
"Kemarin yang diamankan Jatanras sebenarnya tidak ada kaitan dengan tindak penganiayaan," ujar Arya, Selasa (29/7/2025).
Arya menyebut, penggerebekan dilakukan karena adanya informasi terkait keberadaan barang berbahaya di lokasi tersebut.
"Itu murni karena mereka, yang di asramanya itu ada senjata tajam. Jadi kita masuk ke sana dan ternyata ada sajam, ada busur, papporok," ungkapnya.
Saat penggerebekan berlangsung, lanjut Arya, terdapat sejumlah orang di lokasi, sehingga seluruhnya dibawa ke Mapolrestabes untuk menjalani pemeriksaan awal.
"Mereka ada di satu tempat di asrama, jadi bukan dijemput di rumahnya. Karena ada barang bukti di TKP, maka semua dibawa untuk diperiksa," jelasnya.
Arya bilang, pihaknya memproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Mereka yang terbukti tidak terlibat langsung dipulangkan.
"Sudah dipulangkan. Itu kan dalam 1 kali 24 jam sesuai KUHP. Kalau memenuhi unsur pidana dan alat bukti cukup, kita pasti lakukan tindakan hukum. Kalau tidak, ya tidak,"* kuncinya.
Untuk diketahui, kabar mengenai salah tangkap oleh Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Makassar mendadak heboh sebelum diklarifikasi oleh Kombes Pol Arya Perdana.
Sebelumnya, meskipun telah diwanti-wanti Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, nampaknya masyarakat masih kurang percaya mengenai tindakan tegas terhadap pelaku kriminal.
Bagaimana tidak, setelah geng motor meresahkan melumpuhkan lima korban dengan menggunakan parang dan busur, disusul serangan kelompok orang tak dikenal (OTK) di sejumlah kampus ternama.
Berdasarkan informasi yang didapatkan fajar.co.id, sedikitnya empat kampus swasta dan satu kampus negeri menjadi sasaran penyerangan OTK pada Kamis (23/7/2025) kemarin.
Teralihnya perhatian ke peresmian Rumah Sakit (RS) Universitas Negeri Alauddin (UIN) Makassar yang dihadiri Menteri Agama, Prof. Nasaruddin Umar pun dimanfaatkan dalam penyerangan ini.
Mereka menyerang di kampus yang berdiri di Jalan Sultan Alauddin, Jalan Pendidikan, Jalan Urip Sumoharjo, hingga kampus yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan.
Meskipun beberapa kampus berdiri tidak jauh dari kantor Polisi, kelompok OTK tidak gentar melakukan aksinya.
Bahkan, di dekat Pos Polisi Fly Over, Jalan AP Pettarani, kelompok OTK tersebut memasang spanduk berukuran panjang bertuliskan undangan perang.
Menurut kabar beredar, mereka memiliki misi balas dendam karena dua rekannya diduga menjadi korban penikaman. Hanya saja, informasi tersebut masih terus didalami kebenarannya.
(Muhsin/fajar)
Keterangan: Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana (Foto: Muhsin/fajar)