Langsung Juara China Open, Fajar/Fikri Kembali Berpisah di Kejuaraan Dunia

  • Bagikan
Fajar-Fikri menjuarai China Open 2025. (Dok PBSI)

FAJAR.CO.ID -- Pasangan dadakan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri sukses merebut gelar ganda putra di China Open 2025. Namun, meski meraih gelar juara, Duet Fajar dan Fikri berakhir di China Open 2025.

Duet Fajar/Fikri memang bersifat sementara. Mereka kembali berpisah untuk kejuaraan dunia berikutnya. Mereka tentunya akan kembali ke pasangan masing-masing di kejuaraan dunia karena undangan berdasarkan ranking.

Fajar direncanakan kembali berpasangan dengan Muhammad Rian Ardianto di Kejuaraan Dunia pada Agustus 2025. Sementara pasangan Fikri yakni Daniel Marthin masih dalam pemulihan cedera.

Gelar juara yang berhasil dibawa pulang pasangan dadakan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri sekaligus mengakhiri paceklik gelar di sektor ganda putra. Terakhir kali pasangan ganda putra menempati podium teratas China Open 2019 melalui Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Pasangan Alfian/Fikri menjadi juara China Open setelah di final mengalahkan pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan skor 21-15, 21-14 di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, Jianshu, Cina, Minggu (27/7).

Mereka adalah wakil Indonesia pertama pada musim kompetisi tahun ini yang menjuarai turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 1000, sesudah dua ganda putra Merah Putih lainnya tersingkir di babak-babak awal.

Fajar/Fikri meluapkan rasa syukur atas hasil yang mereka capai pada Japan Open 2025 dan China Open 2025.

Permainan Impresif

Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri mencatat kemenangan impresif di final China Open 2025. Alfian/Fikri menjadi pahlawan Indonesia usai menaklukkan pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Duet dadakan ini memberikan skor meyakinkan 21-15, 21-14 dalam laga yang berlangsung hanya 35 menit, Minggu (27/7/2025).

Pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik sempat menyebut Alfian/Fikri adalah pasangan baru, sehingga yakin dapat tampil lebih impresif.

"Kami mengandalkan pelatih kami untuk menyusun rencana permainan yang baik bagi kami. Gaya bermain mereka hampir sama dengan kami. Itu akan menentukan siapa yang lebih berani di momen-momen krusial," pungkas Aaron.

Rupanya, hasil final ganda putra China Open 2025 itu justru memperlihatkan kehebatan Fajar-Fikri. Keduanya mampu membungkam Aaron-Wooi Yik hanya dalam tempo 35 menit.

Aaron dipaksa menelan ucapannya sendiri yang meremehkan pasangan baru Fajar-Fikri.

Dengan membungkam Aaron-Wooi Yik dalam waktu 35 menit, Fajar/Fikri berhasil menjuarai China Open 2025 dengan mengalahkan anak asuh mantan pelatihnya, Herry Iman Pierngadi. Duet ganda putra itu mempersembahkan gelarnya untuk legenda bulu tangkis, Iie Sumirat.

Kemenangan ini terasa istimewa karena Fajar/Fikri sejatinya bukanlah pasangan tetap. Mereka dipasangkan karena partner asli masing-masing berhalangan.

Partner Fajar, Muhammad Rian Ardianto, tengah cuti karena ingin mendampingi sang istri Ribka Sugiarto melahirkan. Sementara Daniel Marthin yang merupakan partner Fikri, mengalami cedera.

Fajar/Fikri pun baru berduet pada Japan Open 2025. Walau begitu, performanya cukup ciamik karena mereka berhasil melaju hingga babak perempat final dalam debutnya, sebelum keluar sebagai juara di China Open 2025.

Selain teriakan kebahagiaan, Fajar/Fikri turut melakukan perayaan dengan tarian "aura farming". Selebrasinya di tengah lapangan Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou pun mencuri perhatian.

Aura farming merupakan tarian ini belakangan viral di media sosial lewat cuplikan lomba perahu tradisional Pacu Jalur dari Riau. selebrasi ini sudah banyak ditiru oleh para atlet dunia dalam merayakan kemenangan.

Tarian viral itu dilakukan oleh Fajar/Fikri sesaat setelah menyalami lawan terlebih dahulu. Mereka mempraktikannya dengan berdiri di tengah lapangan dan melakukan gerakan khas tarian yang meniru aksi mendayung dan mengangkat tangan ke atas, diiringi senyum lebar dan tepuk tangan penonton.

Perayaan Fajar/Fikri pun memberikan warna dan kemeriahan di Tiongkok. Terlebih mereka sebenarnya bukan pasangan asli, melainkan duet yang dibentuk oleh pelatih Antonius Budi Ariantho untuk sementara waktu karena partner kedua pemain berhalangan. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan