FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkap alasan 160 guru sekolah rakyat mengundurkan diri.
Dia mengatakan, pengunduruan diri tersebut lantaran persoalan lokasi tempat tinggal pengajar dan sekolah tempat mengajar yang terlalu jauh.
“Nah, dan kita sudah proses dan Insya Allah pengantinya sudah ada. Dilakukan lewat sistem ya, bukan (Kemensos), sistem yang menempatkan (lokasi kerja) mereka itu. Nah, itu yang kadang-kadang membuat mereka mundur,” ungkap Gus Ipul, Selasa (29/7).
Dia mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa memaksa guru-guru sekolah rakyat tersebut untuk mengundurkan diri dan menghormati apa yang menjadi keputusan para guru.
“Tapi kita hormatilah, selama mereka mengikuti proses seleksi, dan kemudian setelah diterima dia mengundurkan diri, kan kita nggak bisa maksa,” ujar dia.
Gus Ipul mengatakan ada banyak guru yang sudah proses mengikuti pendidikan profesi guru, namun belum ada penempatan. Nantinya guru-guru inilah yang akan mengisi kekosongan posisi guru sekolah rakyat.
“Kita proses kembali untuk membuka kesempatan kepada yang lain. Karena masih ribuan guru-guru yang belum penempatan,” lanjut dia.
“Jadi insyaallah sekali lagi untuk sekolah rakyat kita terus berproses, kita terus perbaiki kekurangan-kekurangannya. Dengan kolaborasi kementerian, antar kementerian, lembaga, maupun juga pemerintah daerah,” kata dia.
Dia menegaskan bahwa pihaknya akan setiap hari mengikuti perkembangan tenaga pendidikan yang lain.
“Jadi ini terus kita sempurnakan. Insya Allah kalau tidak ada halangan di akhir Juli ini juga akan ada penambahan titik penyelenggaraan sekolah rakyat rintisan,” tegas dia. (Pram/Fajar)