“Sementara kata berani bukan demikian karena Malaysia sudah punya pengalaman dalam menginisiasi perdamaian seperti yang pernah dilakukannya saat memediasi konflik Moro,” jelasnya.
Konflik Moro sendiri merupakan salah satu konflik bersenjata terpanjang di Asia Tenggara, berlangsung di Pulau Mindanao, Filipina, sejak 18 Maret 1968 hingga 22 Februari 2019. Malaysia turut memainkan peran penting dalam proses perdamaian yang panjang dan kompleks tersebut.
Lebih lanjut, Nasir Badu mengingatkan bahwa konflik antara Thailand dan Kamboja juga bisa berdampak pada posisi ASEAN sebagai organisasi yang stabil dan terstruktur.
“Perlu juga dipahami bahwa ASEAN ini adalah full blown regime yg mana organisasi yg sangat stabil. Bisa jadi dampak konflik tersebut akan berpengaruh terhadap stabilitas kawasan ini,” pungkasnya. (elva/fajar)