FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menegaskan partainya tak ada urusan dengan polemik ijazah Presiden ke-7 Jokowi. Sebagaimana isu yang beredar.
“Sejak awal kami Partai Demokrat sebenarnya tidak punya urusan sama sekali dengan polemik ijazah pak Jokowi ini. Itu maka kami kaget, ketika beberapa hari ini nama Partai kami dibawa-bawa dan disebut-sebut,” kata Jansen dikutip dari unggahannya di X, Selasa (29/7/2025).
Ia mengatakan, sejak awal, polemik tersebut adalah urusan pribadi pak Jokowi dengan para penuduhnya. Apalagi masalah tersebut juga sudah bergulir di ranah hukum.
“Jadi bukan lagi sekedar opini-opinian politik. Karena perangkat hukum sudah ikut ditarik dan terlibat, maka ini sudah soal benar salah, sudah soal pembuktian palsu-asli tidaknya ijazah tersebut,” terangnya.
Sejak beberapa bulan lalu, ia mengatakan penyelidikan dan/atau penyidikan terhadap perkara ini sudah dibuka dan dijalankan oleh Polisi. Puluhan saksi — baik terlapor maupun saksi fakta — sudah diperiksa.
“Kalau ada kaitannya dengan “partai biru” seperti yang dituduhkan, mudah saja sebenarnya. Buka saja BAP para saksi tersebut, ada kaitannya dengan partai biru tidak? Beres urusan,” ucapnya.
“Kalau memang ada, jangan lagi menuduh dengan simbol dan samar-samar di ruang publik. Tuding dan sebutkan saja langsung dengan nama terang, misal: “bahwa Demokrat terlibat dibelakang ijazah Jokowi ini”. Jangan banci,” tambahnya.
Jika itu dilakukan, ia mengungkapkan mudah mengambil tindakan hukum atas tuduhan tersebut. Tidak main-main seperti saat dengan menggunakan kalimat samar dan bersayap diruang publik.
“Mulai dari pakai baju warna birulah dll,” imbuhnya.
Faktanya, ia mengatakan, sampai saat ini tidak ada satupun kader kami Partai Demokrat ikut diperiksa di perkara ijazah pak Jokowi ini. Itu, menurutnya, jika ada yang mengkaitkannya dengan Demokrat, gila namanya itu. Atau lagi mabuk.
Namun karena tuduhan itu sudah diarahkan ke pihaknya — walau dengan samar —, ia menegaskan siap menghadapinya. Karena menurutnya, sudah lama juga para kader mereka tidak “aerobik” politik.
“Minimal dengan adanya tuduhan ini jadi ajang konsolidasi. Karena selama ini kami kader Demokrat sudah diam tidak ikut campur di masalah ini, malah sekarang di colek-colek,” terangnya.
Ia pribadi, beberapa bulan lalu, melalui pernyataan di X, malah membela Jokowi. Karena di sebuah acara kawinan, ia tidak sengaja ketemu mantan Ketua Senat Fakultas Kehutanan UGM tahun 80-an.
“Yang kemudian testominya saya tuliskan, dimana dapat dibaca dibawah ini: x.com/jansen_jsp/sta…,” jelasnya.
“Tetap semangat untuk seluruh kader Demokrat se Indonesia. Soal ijazah pak Jokowi ini sebenarnya bukan arena “perang dan pertandingan” kita,” sambungnya.
Namun kalau saat ini pihaknya dituduh, kemudian membawa-bawa nama baik pimpinan Demokrat. Seperti AHY dan pak SBY.
“Maka kita wajib menjaga marwah kita dan mengambil tindakan terukur. Begal partai saja waktu dia sedang berkuasa dan kuat-kuatnya kita lawan, apalagi hanya soal ini,” terangnya.
“Tetap semangat untuk semua kader. Jika nanti ada arahan lebih lanjut terkait persoalan ini, akan disampaikan perintah resmi melalui struktur partai di tempat masing-masing. Sekarang yang telah disampaikan Bakomstra Partai menjadi pegangan kita bersama,” sambungnya.
(Arya/Fajar)