Bangun Sutoto Bongkar Dugaan ‘Alumni Palsu’: Reuni Biru UGM Penuh Konspirasi Jahat

  • Bagikan
Reuni yang diklaim sebagai alumni Fakultas Kehutanan UGM 80 kini jadi sorotan publik. (IST)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Relagama Bergerak Bangun Sutoto, kembali bersuara mengenai reuni dadakan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (26/7/2025) kemarin.

Setelah menudingnya sebagai agenda yang penuh rekayasa, Bangun ini menggunakan kalimat konspirasi jahat dan alumni palsu.

"Belum usai polemik ijazah palsu, sudah muncul indikasi kepalsuan status alumni UGM. Tampak ada konspirasi jahat yang direkayasa dengan aksi dan narasi," ujar Bangun kepada fajar.co.id, Rabu (30/7/2025).

Dikatakan Bangun, aksi reuni pada Sabtu kemarin dengan kostum biru, justru menjadi cerita lucu tidak mutu yang justru jadi sejarah kelabu.

"Reuni abu-abu di Kampus Biru, menghadirkan sejumlah alumni palsu. Pertanyaan pentingnya, apa mereka bisa dipastikan punya kartu anggota Kagama (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) asli? Tolong jangan tanya saya," singgungnya.

Alumnus Fisipol UGM ini menuturkan bahwa setiap alumni UGM saat wisuda menerima dua dokumen asli pribadi atas nama yang bersangkutan, ijazah dan kartu alumni.

Diceritakan Bangun, ketika dirinya wisuda pada Pebruari 2005, kartu alumni tersebut berupa secarik kertas seukuran KTP.

"Tapi kini sudah dirancang lebih modern yang berbentuk kartu ATM karena memang telah ada kerja sama antara PP Kagama dan sejumlah bank BUMN kita," tukasnya.

Adapun mengenai kartu alumni Jokowi, menariknya karena diserahkan sendiri oleh Ganjar Pranowo selaku Ketua Umum PP Kagama didampingi Ari Dwipayana selaku Sekretaris Umum di Jakarta.

"Tepatnya pada 12 September 2017 saat rapat kerja terbatas kabinet. Tentu saja ini amat menarik untuk disilikidik. Itu kata Asmui Srimulat. Jadi, mari kita selidiki bersama tanpa harus melibatkan penyelidik mabes Polri," jelas Bangun.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan