Dian Sandi PSI: yang Hadir Reuni Spirit 80 UGM 99 Persen, Siap Jadi Saksi Jokowi

  • Bagikan
Dian Sandi Utama saat bertemu dengan rakan seangkatan Jokowi, Mulyono (Foto: istimewa)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Polemik reuni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) terus menggelinding. Setelah berbagai tudingan soal rekayasa hingga dugaan kejanggalan data alumni, kini Kader PSI Dian Sandi Utama angkat suara.

Dian menyampaikan klarifikasi usai berbincang langsung dengan Ketua Panitia Reuni bertajuk Spirit 80 yang digelar di Kampus Biru UGM akhir pekan lalu.

"Saya kemarin ngobrol dengan Ketua Panitia Reuni Spirit 80 Kehutanan UGM,” kata Dian di X @DianSandiU (30/7/2025).

Dian menjelaskan bahwa dari informasi yang diperoleh langsung dari panitia, kehadiran para alumni pada reuni tersebut hampir sempurna.

“Beliau sampaikan yang hadir kemarin dipastikan 99 persen kecuali yang sudah meninggal dunia, satu absen lagi di RS,” ungkapnya.

Lebih jauh, Dian menegaskan bahwa para alumni yang hadir siap bersaksi bahwa mantan Presiden Joko merupakan bagian dari angkatan mereka.

"Mereka siap jadi saksi Pak Jokowi,” tukasnya.

Pernyataan itu sekaligus membantah tudingan mantan Menpora Roy Suryo, yang sebelumnya mempertanyakan keberadaan lima teman seangkatan Jokowi yang diklaim lulus bareng tahun 1985.

“Jadi 5 ijazah teman Pak Jokowi yang dimaksud Roy Suryo itu milik siapa?," sindir Dian.

Ia menambahkan, berdasarkan konfirmasi dengan panitia, tidak ada yang janggal dalam daftar lulusan tahun 1985.

"Kalau yang dimaksud adalah teman Pak Jokowi yang berbarengan lulus tahun 85, berdasarkan keterangan ketua panitia saya pastikan itu hoax,” tegasnya.

Sementara itu, salah satu alumni bernama Mulyono bahkan secara sukarela menyatakan siap menjadi saksi meski tidak lulus bersamaan dengan Jokowi.

“Dulu saya agak malas-malasan mas, makanya lulusnya belakangan,” Dian mengikuti gaya bicara Mulyono.

Sebelumnya, Josua Sinambela mengatakan bahwa memang pada masa Jokowi di UGM, belum ada istilah jurusan di Fakultas Kehutanan.

"Begini, untuk periode zaman jokowi dan teman temannya kuliah memang belum ada resmi jurusan jurusan, ketika ditanya jurusan, mereka memahami klo itu istilah peminatan atau konsentrasi penelitian yang mereka akan ambil," ujar Josua kepada fajar.co.id, Selasa (29/7/2025).

Dikatakan Josua, ketika Jokowi mengatakan jurusannya teknologi Teknologi Kayu, karena itu memang merupakan topik penelitiannya.

"Temannya ambil peminatan ekonomi atau managemen hutan misalnya, jadi itu dianggap jurusannya. Ada yang ambil budi daya dan seterusnya," tukasnya.

Lebih lanjut, Josua menuturkan bahwa pada periode 1980 itu memang Fakultas Kehutanan tidak memiliki jurusan seperti Fakultas lainnya.

"Itu makanya di Ijazah mereka, kolom jurusan memang di kosongkan, beda dengan fakultas lain yang memang sudah ada jurusan secara resmi menjadi bagian fakultas lain tersebut," terangnya.

Sebagai bukti, Josua menampilkan empat fotokopi ijazah. Tiga di antaranya rekan seangkatan Jokowi di Fakultas Kehutanan.

"Di kolom jurusan, memang kosong karena secara resmi tidak ada jurusan," kuncinya.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan