Poltekkes Kemenkes Palu Latih Kader Desa Buntuna Deteksi Dini ‘KEK’ pada Ibu Hamil

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, TOLITOLI — Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Palu melalui Program Studi DIII Keperawatan Tolitoli menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Buntuna, wilayah kerja UPT Puskesmas Baolan, Kabupaten Tolitoli, pada Rabu, 30 Juli 2025. Kegiatan ini mengusung tema “Optimasi Pencegahan Kurang Energi Kronik pada Ibu Hamil melalui Edukasi dan Pelatihan Kader Kesehatan di Desa Buntuna Kabupaten Tolitoli”.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Buntuna, pemegang program gizi dari UPT Puskesmas Baolan, bidan desa, para kader kesehatan, serta dosen dan mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Tolitoli. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala UPT Puskesmas Baolan, yang menyambut baik inisiatif ini sebagai upaya bersama mendorong peningkatan kualitas kesehatan ibu hamil di wilayah tersebut.

Ketua tim pengabdian, Hasni, SST., M.Keb., menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan melatih para kader agar memiliki kemampuan dalam mendeteksi dan menangani masalah Kurang Energi Kronik (KEK) sejak dini.

“Peran kader sangat penting dalam mendeteksi secara dini risiko KEK pada wanita usia subur, remaja putri, dan ibu hamil melalui penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, dan lingkar lengan atas (LILA) yang dilakukan setiap bulan,” ujar Hasni dalam pemaparannya.

Data dari bidan desa menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2023 terdapat 14 kasus KEK pada ibu hamil di Desa Buntuna, jumlah tertinggi di wilayah kerja UPT Puskesmas Baolan.

KEK merupakan salah satu bentuk kurang gizi yang berdampak serius pada ibu dan janin. Kondisi ini meningkatkan risiko persalinan lama, perdarahan pasca melahirkan, hingga kematian ibu. Sementara bagi janin, risiko meliputi keguguran, prematur, cacat lahir, berat badan lahir rendah (BBLR), hingga kematian bayi.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan