Ia menambahkan, pintu tetap terbuka bagi para pendidik lain yang ingin mengambil peran dalam mencerdaskan anak-anak dari keluarga miskin maupun yang masuk kategori miskin ekstrem.
“Kita sudah proses kembali untuk membuka kesempatan kepada yang lain, karena masih ada ribuan guru yang belum penempatan, terutama mereka yang sudah proses mengikuti pendidikan profesi guru,” tukasnya.
Gus Ipul juga menjelaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam terhadap berbagai kendala yang dihadapi Sekolah Rakyat, yang baru berjalan sekitar dua pekan.
Pemerintah, kata dia, terus mengevaluasi dan menyempurnakan sistem yang ada.
“Kita terus perbaiki kekurangan-kekurangannya dengan kolaborasi antarkementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah," imbuhnya.
Gus Ipul bilang, ia akan terus mengikuti perkembangannya dan menambah tenaga kependidikan yang lain, wali asrama, hingga wali asuh.
Seperti diketahui, mundurnya 160 guru tersebut terjadi lantaran banyak di antara mereka ditempatkan di wilayah yang sangat jauh dari domisili.
Meski demikian, Gus Ipul menegaskan bahwa program Sekolah Rakyat akan tetap dilanjutkan di berbagai titik, dengan upaya maksimal agar para siswa tetap memperoleh akses pendidikan yang layak dan berkualitas. (Muhsin/fajar)