FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi memberikan pujian dengan hadirnya program Sekolah Rakyat.
Dedek menyebut hadirnya program ini membuat semua anak di Indonesia bisa merasakan yang namanya pendidikan yang setara.
Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, ia memberikan pujian untuk program ini.
“Anak-anak ini sekarang punya kesempatan yang sama dengan anak-anak lain seusianya,” tulisnya dikutip Rabu (30/7/2025).
Ia menyebut anak-anak yang berasal dari keluarga yang kurang dari segi ekonomi bisa merasakan pendidikan yang layak dari program ini.
Dimana, kesulitan ekonomi sering kali menyulitkan anak-anaknya untuk mendapatkan pendidikan yang layak seperti anak lainnya.
“Mereka adalah anak-anak yang berasal dari keluarga tergolong miskin dan miskin ekstrem,” ujarnya.
“Mereka terlalu tak berdaya untuk bersekolah bahkan ketika sekolah sudah digratiskan-pun,” tambahnya.
Hadirnya program sekolah rakyat ini disebut oleh Dedek adalah program yang sangat baik.
Apalagi, salah satu tujuan utamanya dihadirkan untuk memotong lingkaran setan kemiskinan atau vicious cycle of poverty
“Sekolah Rakyat ditujukan untuk memotong lingkaran setan kemiskinan atau vicious cycle of poverty,” terangnya.
Sekolah Rakyat (People’s School) adalah program pendidikan gratis berbasis asrama yang dirancang untuk anak-anak dari keluarga di desil ekonomi 1 dan 2 (miskin dan miskin ekstrem), dengan tujuan memutus rantai kemiskinan melalui akses pendidikan berkualitas.
Program ini akan mengadopsi model SD, SMP, hingga SMA, dengan sistem multi-entry dan multi-exit serta pendekatan pembelajaran yang mendalam.
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf melaporkan kepada Presiden bahwa sekolah rakyat telah resmi dimulai sejak 14 Juli 2025.
“Alhamdulillah berkat kolaborasi, kerja sama dengan menteri-menteri yang ditunjuk oleh Presiden, ya akhirnya sekolah rakyat bisa dimulai tahun ini. Yang sudah berjalan sejak tanggal 14 Juli adalah di 63 titik yang setiap hari sampai sekarang kita terus evaluasi dalam masa MPLS ini,” ujar Mensos.
Lebih lanjut, Mensos menyampaikan bahwa proses pembelajaran akan diperluas ke 37 titik tambahan pada minggu ini atau depan, serta 59 titik lainnya pada bulan September mendatang. Penyelenggaraan sekolah rakyat rintisan tahun 2025 ini ditargetkan mampu menampung lebih dari 15 ribu siswa.
“Dari 190 titik penyelenggaraan sekolah rakyat rintisan tahun 2025 itu bisa menampung kurang lebih sekitar 15 ribu siswa sekolah rakyat dan melibatkan lebih dari 2.000 guru dan lebih dari 4.000 tenaga kependidikan lainnya seperti wali asrama, wali asuh, dan lain sebagainya,” lanjutnya.
Anggaran yang dialokasikan untuk Sekolah Rakyat dari APBN 2025 sebesar Rp 1,1 triliun. Alokasi sebagian besar tersedot untuk pengadaan laptop dan seragam bagi 15 ribu siswa lebih di 159 Sekolah Rakyat.
Gus Ipul menyebut, hingga saat ini penyerapannya masih belum terlalu banyak. Hal itu mengingat Sekolah Rakyat baru diluncurkan pada 14 Juli 2025.
(Erfyansyah/fajar)