Silfester Matutina Tuding Partai Demokrat Danai Roy Suryo Cs, Ketua Kagama Cirebon: Semua Pihak Diuntungkan, Terkhusus AHY

  • Bagikan
Pakar telematika, Roy Suryo.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Polemik dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi terus memanas. Terlebih setelah loyalis Jokowi, Silfester Matutina, menyebut Partai Demokrat sebagai pihak yang mendanai gerakan Roy Suryo Cs.

Namun, pernyataan mengejutkan justru datang dari Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia.

Ia menilai, dalam pusaran isu tersebut, justru semua pihak sedang menikmati panggung politik yang terbuka lebar.

"Kaitannya dengan polemik ijazah pak Jokowi dan tudingan keterlibatan Demokrat, saya mengatakan dalam konteks komunikasi publik, semua pihak sebenarnya mengalami keuntungan elektoral," kata Heru kepada fajar.co.id, Rabu (30/7/2025).

Dikatakan Heru, isu ini bukan sekadar perdebatan, melainkan bagian dari strategi komunikasi politik yang dimainkan secara halus dan terstruktur.

"Apapun beritanya berkaitan isu dan polemik ijazah, di dalamnya para pihak sedang bermain cantik, melempar isu, bahkan menempatkan proksi, sebagai pion," ucapnya.

Menurutnya, figur seperti Silfester Matutina hanya bagian dari skenario besar.

Ia menyebut tudingan terhadap Demokrat sebagai donatur Roy Suryo Cs justru membuka peluang politik bagi Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Saya lihat, justru AHY sebagai Ketum sepertinya sangat girang, karena panggung politik otomatis terbuka lebar untuk menampilkan wajah politik praktis," katanya.

Tak berhenti di situ, Heru menyebutkan bahwa Demokrat berhasil memainkan posisi ganda, tidak lagi sebagai oposisi, tetapi mitra aktif dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Panggung ini tidak hanya tertuju kepada Jokowi, namun saat ini dimainkan sebuah teaterikal politik baru oleh AHY," Heru menuturkan.

"AHY mencoba membangkitkan semangat baru bahwa saat ini Demokrat bukan Partai oposisi, namun diperankan Partai kolaborasi yang mendukung penuh pemerintahan Prabowo-Gibran," terangnya.

Kata Heru, Jokowi masih memegang saham politik besar dalam pemerintahan Prabowo. Dan dengan posisi ini, Demokrat mengambil kesempatan emas untuk menegaskan keberpihakannya.

"Tentunya pernyataan Demokrat dan hubungannya dengan Jokowi sangat dekat, kemarin sempat disinggung dalam Kongres keenam Demokrat, Wapres Mas Gibran dan Ketum Kaesang datang," tandas Heru.

"Ini komunikasi yang dibangun Demokrat, menyatakan mendeklarasikan bahwa mereka berada pada pihak Prabowo dan dukungannya ke Jokowi," tegasnya.

Menariknya, Heru menyebut viralnya isu ini seharusnya jadi ‘berkah’ politik bagi semua pihak.

"Inilah panggung politik yang saya yakin seharusnya, Demokrat dan Jokowi, dan pihak yang berjoget ria, berterimakasih ke Roy Suryo Cs. Juga mungkin ke Kagama Cirebon, karena viralnya polemik ini sebenarnya pelakunya kita-kita ini," tukasnya.

Ia juga menegaskan bahwa pihak-pihak yang memviralkan isu ini bukanlah pelaku politik praktis.

"Kita sebenarnya para individu dan kelompok yang betul-betul real tidak terlibat politik praktis untuk mencari ketenaran, kebenaran, dan kepentingan," ucap Heru.

Heru menyebut tudingan terhadap Demokrat hanyalah metafora panggung politik yang sedang dimainkan jelang Pilpres 2029.

"Saya lihat ini bukan sebuah propaganda, keprihatinan, ancaman, justru rejeki nomplok buat Demokrat dan AHY. AHY bisa mengkudeta isu polemik Jokowi dalam koridor politik praktis," ungkapnya.

Bahkan, Heru membandingkan situasi ini dengan strategi lama yang pernah dimainkan oleh elite Partai Demokrat.

"Playing victim SBY terulang ke politik turunannya. Seolah-olah Demokrat teraniaya dengan mengacu semua gerakan Roy Suryo Cs didonasikan oleh Demokrat. Terlalu bodohlah kita kalau menyimpulkan saat ini mereka elite politik bermain cantik dalam kaitan Pilpres 2029," beber Heru.

Heru bilang bahwa semua ini hanyalah permainan narasi semu demi kepentingan jangka panjang.

"Hanya kamuflase dan metafora mereka dimainkan. Saya pikir mereka terlalu hati-hati, bahkan ada semacam kesenjangan menjilat kekuasaan agar citra mendapat dukungan di Pilpres nanti," kuncinya.

Adapun Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa tudingan yang dialamatkan ke kubunya merupakan fitnah besar.

Hal ini ditegaskan AHY ketika kunjungan kerja di Lombok Barat, Minggu (27/7/2025) kemarin.

Kader Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana menyayangkan tudingan yang dilayangkan Silfister tersebut.

"Fitnah kata mas AHY tentang tuduhan relawan Jokowi seperti Silfester Matutina. Ngadepin Roy Suryo cs aja kelabakan mau nambah musuh lagi loe Silfester? Salah cari lawan loe pea!," tandasnya di X @panca66 pada Senin (28/7/2025). (Muhsin/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan