Bos PPATK Dipanggil Presiden Prabowo Usai Bikin Gaduh, Anas Urbaningrum: Terlalu Kreatif

  • Bagikan
Arsip foto- Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (13/1/2025). (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
Arsip foto- Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (13/1/2025). (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketum PKN, Anas Urbaningrum, turut memberikan responsnya terkait rekening yang menganggur tiga bulan bakal dibekukan PPATK.

Pasalnya, Presiden Prabowo Subianto baru saja memanggil bos PPATK, Ivan Yustiavandana, untuk memberi klarifikasi tentang riak-riak di tengah masyarakat.

"Saran, lebih baik fokus dan memaksimalkan kinerja pada tugas yang sesuai dengan otoritas yang diatur atau diberikan oleh UU," kata Anas di X @anasurbaninggrum (31/7/2025).

Anas bilang, PPATK terlalu banyak mengurusi berbagai hal yang justru menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.

"Nambah-nambah tugas sendiri, terlalu kreatif, bisa menimbulkan keadaan yang tidak terukur," tandasnya.

Sebelumnya, wanita bernama Nuralita curhat soal ATM-nya yang tiba-tiba diblokir PPATK gara-gara dirinya salah transfer ke rekening lamanya sendiri.

Cerita itu ia bagikan lewat akun TikTok pribadinya, @MpokNuralita, dan langsung menuai atensi warganet.

Dalam videonya, Nuralita menceritakan pengalaman apesnya saat salah kirim uang dari rekening pribadi ke rekening pribadinya yang lain, yang sudah lama tak digunakan.

“Pernah gak sih lu salah transfer ke rekening pribadi yang lama gak dipake? Tapi masih aktif,” ujarnya di video yang sudah ditonton ribuan kali itu.

Ia mengaku awalnya menghubungi call center bank untuk menjelaskan kronologi secara rinci, dari waktu transaksi, nominal, hingga tanggal kejadian.

Setelah diarahkan datang ke bank, ia kembali menjelaskan semua kronologi dengan lengkap disertai bukti transaksi. Tapi jawaban dari pihak bank justru bikin syok.

"Si mbak-mbak itu bilang, maaf ibu ini sudah diblokir dari pusat. Terus gua bilang bukannya ini yang blokir mas-mas Call Center yang saya telepon?," cetusnya.

Jawaban dari petugas bank pun makin bikin bingung. Mengatakan bahwa ATM-nya telah diblokir PPATK.

“Nggak, ini diblokirnya dari pusat, dari PPATK kalau gak salah namanya,” kata petugas bank seperti ditirukan Nuralita.

Nuralita pun makin panik, meski kemudian dijelaskan bahwa bukan karena kasus korupsi.

“Ibu tenang dulu yah, ini bukan kasus korupsi. Ini kalau misalnya udah emang gak dipakai rekeningnya dan gak ada transaksi meskipun ada uang mengendap itu bisa terblokir,” ujar pegawai bank, menurut cerita Nuralita.

Masalahnya, uang yang ia salah kirim itu saat ini sangat dibutuhkan, namun tidak bisa diambil tanpa persetujuan PPATK.

Ia pun harus mengisi formulir untuk pengajuan buka blokir dan menunggu ACC dari pusat.

“Itu pasti banget mbak tujuh hari?," tanya Nuralita.

Namun, jawaban dari petugas bank tetap belum memberi kepastian.

“Belum pasti yah ibu, tunggu ACC dari pusat. Yang bisa saya bantu hanya membiarkan formulir pembukaan blokiran,” jelasnya.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan