Boyamin Soiman Desak Pemerintah Segera Ekstradisi Tersangka Korupsi Riza Chalid

  • Bagikan
Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (26/7/2025). ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kejaksaan Agung (Kejagung) tampaknya harus bekerja ekstra dalam menangani kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina.

Pasalnya, salah satu tersangka dalam kasus tersebut yakni Mohammad Riza Chalid diduga kuat sudah tidak berada di wilayah Indonesia alias dipastikan berada di luar negeri.

Data terakhir yang dimiliki aparat berwenang menyebutkan, Riza Chalid kini diduga sedang berada di Malaysia. Kendati, ada kecurigaan lain yang menyebut, Riza Chalid bepergian ke Jepang.

Belakangan diketahui, pihak terkait telah melakukan pencabutan paspor milik Mohammad Riza Chalid. Langkah ini diyakini membuat ruang geraknya semakin sempit.

Langkah hukum tersebut dinilai bisa membatasi pergerakan Riza Chalid yang diyakini berada di Malaysia.

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman mengatakan, pencabutan paspor telah mengunci langkah Riza Chalid.

Selanjutnya, Boyamin menyarankan kepada pemerintah agar segera meminta dilakukan ekstradisi terhadap tersangka. “Segera minta ekstradisi jika sudah dipastikan keberadaannya (Riza Chalid),” kata Boyamin kepada media.

Seperti diketahui, tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina, Riza Chalid, tercatat berada di Malaysia.

Riza Chalid sudah dicabut oleh pemerintah untuk membatasi pergerakannya. Namun, dari informasi yang diperoleh Boyamin, Riza Chalid diduga berpindah negara ke Jepang. Jika hal tersebut terbukti, Boyamin khawatir Riza Chalid memiliki paspor ganda.

“Ini yang harus ditelusuri dari mana. Kita juga bisa kepada negara yang bersangkutan untuk mencabut,” ujarnya.

Pada upaya lain, Boyamin menilai bisa meminta kepada negara bersangkutan untuk dilakukan penangkapan dan ekstradisi, seperti yang dilakukan terhadap Paulus Tannos dalam kasus korupsi e-KTP.

“Kalau masih tidak dipulangkan, sidang in absentia menjadi jalan terakhir yang bisa dilakukan Kejaksaan Agung," ujar dia.

Riza Chalid ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi tata kelola minyak mentah oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

Riza bersama tersangka HB, tersangka AN, dan tersangka GRJ disebut menyepakati kerja sama penyewaan terminal BBM tangki Merak dengan melakukan intervensi kebijakan tata kelola PT Pertamina.

Kesepakatan yang dilakukan para tersangka berupa memasukkan rencana kerja sama penyewaan terminal BBM Merak. Padahal pada saat itu PT Pertamina belum memerlukan tambahan penyimpanan stok BBM.

Sekadar diketahui, jumlah tersangka dalam kasus dugaan korupsi ata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina, yang telah ditetapkan Kejaksaan Agung sejauh ini sudah 18 orang.
Berikut daftar 18 tersangka kasus korupsi minyak mentah:

  1. Riva Siahaan (RS), Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga
  2. Sani Dinar Saifuddin (SDS), Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional
  3. Yoki Firnandi (YF), Direktur Utama PT Pertamina International Shipping
  4. Agus Purwono (AP), VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional
  5. Maya Kusmaya (MK), Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga
  6. Edward Corne (EC), VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga
  7. Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR), beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa
  8. Dimas Werhaspati (DW), Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim
  9. Gading Ramadhan Joedo (GRJ), Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak
  10. Alfian Nasution (AN), VP Supply dan Distribusi PT Pertamina (Persero) tahun 2011-2015.
  11. Hanung Budya Yuktyanta (HB), Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) tahun 2014.
  12. Toto Nugroho (TN), VP Intermediate Supply PT Pertamina (Persero) tahun 2017-2018.
  13. Dwi Sudarsono (DS), VP Product Trading ISC Pertamina tahun 2019-2020
  14. Arief Sukmara (AS), Direktur Gas, Petrokimia & Bisnis Baru PT Pertamina International Shipping (PIS)
  15. Hasto Wibowo (HW), SVP Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina tahun 2018-2020.
  16. Martin Haendra Nata (MH), Business Development Manager PT Trafigura tahun 2019-2021.
  17. Indra Putra Harsono (IP), Business Development Manager PT Mahameru Kencana Abadi.
  18. Mohammad Riza Chalid (MRC), Beneficial Owners PT Tanki Merak dan PT Orbit Terminal Merak.

(fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan