Fenomena Rojali dan Rohana, Najib Qodratullah Sebut BLT Masih Opsi Terbaik Dongkrak Daya Beli Masyarakat

  • Bagikan
Anggota Komisi XI DPR RI, Ahmad Najib Qodratullah. (Istimewa)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi perekomian masyarakat Indonesia belakangan ini menjadi sorotan. Pasalnya, kesempatan kerja yang sangat terbatas sementara di saat yang sama dihadapkan dengan harga kebutuhan yang tinggi.

Di tengah situasi itu, kini bahkan mulai ramai dengan fenomena yang disebut rojali (rombongan jarang beli) dan rohana (rombongan hanya nanya). Fenomena itu diklaim sebagai kondisi dimana ekonomi masyarakat semakin sulit.

Diketahui, fenomena Rojali dan Rohana menjadi sorotan beberapa waktu terakhir. Rojali adalah istilah untuk rombongan jarang beli, sedangkan Rohana merupakan akronim dari rombongan hanya nanya.

Dua istilah itu mengacu pada fenomena pengunjung yang datang ke pusat perbelanjaan atau mal, tapi tidak membeli barang apapun.

Merespons fenomena rojali dan rohana, anggota Komisi XI DPR RI, Ahmad Najib Qodratullah menyebut, perlu ada stimulus dari pemerintah guna meningkatkan daya beli masyarakat.

Najib tidak menampik jika fenomena Rojali-Rohana ini ramai diperbincangkan karena terjadi di kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pemerintah memegang peran penting untuk membawa perubahan.

“Saya pikir saatnya semua komponen bekerja sama untuk mengatasi daya beli masyarakat," kata Najib kepada wartawan, Kamis (31/7).

Dia lebih lanjut menegaskan, stimulus pemerintah perlu betul-betul memberikan efek langsung terhadap kemampuan daya beli masyarakat.

Salah satunya kata dia, bantuan langsung tunai atau BLT diyakini mampu mendongkrak daya beli masyarakat. Meski begitu, harus ada pengawasan ketat dalam penyalurannya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan