Sekolah dan kantor pemerintah diliburkan sementara. Belum ada laporan korban jiwa, namun beberapa warga mengalami esak napas akibat paparan abu vulkanik.
Abu vulkanik dari letusan memaksa otoritas penerbangan Rusia menutup sementara beberapa jalur udara di wilayah timur.
Bandara di Petropavlovsk-Kamchatsky dilaporkan menghentikan semua navigasi. Pesawat-pesawat diarahkan untuk menghindari radius 300 km dari pusat letusan.
Meskipun gempa besar biasanya diikuti tsunami, kali ini wilayah pesisir Kamchatka relatif aman. Namun, gelombang tinggi sempat tercatat di beberapa wilayah Pasifik lainnya, seperti Hawaii dan Jepang, yang sempat menerima peringatan dini dari sistem Pasific Tsunami Warning Center.
Negara-negara tetangga mengirimkan simpati dan kesiapan bantuan logistik jika diperlukan. Jepang dan Korea Selatan bahkan menawarkan pengiriman alat pelindung untuk mengatasi dampak abu vulkanik.
Para ahli geologi internasional juga menyatakan ketertarikan untuk mempelajari hubungan antara gempa dan letusan ini lebih lanjut.
Gunung ini telah meletus lebih dari 50 kali sejak abad ke-18. Letusan terbesarnya tercatat pada tahun 1994. Meski aktif, gunung ini sering menjadi objek wisata dan penelitian karena keindahan serta keunikan geologisnya. Namun, letusan kali ini menunjukkan bahwa gunung ini tetap menyimpan potensi bahaya besar.
Peristiwa ini kembali mengingatkan dunia bahwa alam tidak bisa ditebak. Kombinasi gempa dan letusan gunung menyoroti pentingnya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan masyarakat.