FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Said Didu menceritakan mengapa dirinya dipecat mantan presiden ke-7 Jokowi saat menjabat Staf Khusus (Stafsus) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Hal itu, kata dia, tak terlepas dari kasus Papa Minta Saham.
“Saya kan selama 2014 satu tahun di dalam. Sebagai Stafsus Menteri ESDM. Setelah saya bongkar kasus Papa Minta Saham pada waktu itu, terus, dipanggil saya. Disuruh diberhentikan. Dia bilang ini orang besar,” kata Didu dikutip dari Keadilan TV, Kamis (31/7/2025).
Dia marah pada saat itu. Namun, memberi tahu kepada utusan Jokowi bahwa akan melawan.
“Marah saya. Pada saat itu kan Setya Novanto. Apa segala kan. Ya. Nggak bisa, ini harus dilawan. Sampai saya katakan kepada orang yang diutus, pakai intelijen menghilangkan saya, saya tetap jalan. Ini nggak bisa,” ujarnya.
Dia mengaku, tidak bisa membiarkan perselingkuhan terjadi antara istana dan perampok untuk ambil keuntungan dari negara.
“Itu pernyataan saya saat itu. Jadi saya bilang, oh orang ini ternyata pembohong besar. Pak Jokowi. Maksudnya, di publik seakan baik ternyata ini juga. Nah yang menarik kan, pada saat itu disebut terlibat Riza Chalid kan,” paparnya.
Belakangan, Riza Chalid yang disebut-sebut dalam kasus tersebut. Malah hadir di pernikahan anak Jokowi.
“Tahu-tahu nikah anaknya di Solo. Orang itu tamu VIP. Di mana logikanya saya, bahwa ada orang yang sedang merampok negara jadi tamu VIP presiden,” imbuhnya.
“Di situlah, ini nggak bisa dipercaya. Di situlah saya menjadi manusia merdeka,” tambahnya.