FAJAR.CO.ID, GOWA -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggagas sebuah program kemanusiaan bertajuk "GERAKAN PEDULI SESAMA: Sinergi Atasi Kemiskinan Ekstrem" di Desa Moncongloe, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa.
Program yang diluncurkan pada Kamis (31/7/2025) ini merupakan respons langsung terhadap kondisi nyata di lapangan, di mana masih ditemukan keluarga yang hidup dalam kemiskinan ekstrem namun belum terdata.
Bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Gowa melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Gowa, PT. Indomarco Prismatama TBK - Makassar, dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, gerakan ini bertujuan untuk membangun jembatan kepedulian antara berbagai elemen masyarakat.
Waliarah Ananta, selaku ketua pelaksana program, menjelaskan bahwa inisiatif ini lahir dari observasi mendalam di tengah masyarakat. "Berdasarkan data dan pengamatan kami, masih terdapat sejumlah keluarga yang pendapatannya sangat rendah sehingga kesulitan memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, pendidikan, dan kesehatan. Mirisnya, sebagian dari mereka belum masuk dalam data resmi pemerintah daerah," ungkapnya.
Menurut Waliarah, kondisi inilah yang mendorong para mahasiswa untuk tidak tinggal diam dan segera membentuk sebuah gerakan yang kolaboratif.
Tujuan utama dari program ini adalah untuk membentuk jejaring kepedulian yang solid. "Kami ingin menghubungkan pemerintah, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk bersama-sama mengidentifikasi, memverifikasi, dan memberikan bantuan yang tepat sasaran kepada saudara-saudara kita yang paling membutuhkan," lanjut Waliarah.
Gerakan ini tidak hanya berfokus pada pemberian bantuan sementara, tetapi juga pada upaya pendataan yang akurat agar keluarga-keluarga tersebut dapat diusulkan untuk masuk ke dalam program bantuan resmi dari pemerintah secara berkelanjutan.
Pihak Pemerintah Kabupaten Gowa menyambut baik sinergi yang ditawarkan oleh para mahasiswa. Kolaborasi ini dianggap sebagai langkah strategis untuk memastikan tidak ada lagi warga yang tertinggal (no one left behind) dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Melalui "Gerakan Peduli Sesama", diharapkan akan tercipta sebuah ekosistem sosial yang lebih peka dan responsif terhadap permasalahan kemiskinan di Kabupaten Gowa, memastikan bahwa bantuan sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. (rls)