FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Isu dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi semakin tidak berujung, meskipun Polda Metro Jaya telah menaikkan perkara ini ske tahap penyidikan.
Kali ini, Ketua Dewan Guru Besar UGM periode 2018–2021, Prof. Koentjoro, mengaku geram dengan isu yang terus bergulir liar.
Ia menuding tiga nama yang selama ini vokal dalam isu ijazah Jokowi telah merusak marwah Universitas Gadjah Mada (UGM).
Tiga nama yang dimaksud di antaranya Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Tifauzia Tyassuma.
“Iya, marwah UGM sudah dirusak tiga orang itu. Kan merusak nama baik UGM,” tegas Koentjoro dikutip pada Kamis (31/7/2025).
Dikatakan Koentjoro, apa yang dilakukan ketiganya tidak lagi dalam ranah akademik.
Apalagi, ia menilai klaim yang dilontarkan tidak disertai kode etik yang seharusnya dipegang teguh oleh seorang peneliti.
“Sekali lagi, kalau mereka menamakan dirinya peneliti, peneliti itu ada kode etiknya, Mas. Peneliti tidak menjelek-jelekkan sumber datanya,” sentilnya.
Koentjoro mengaku telah menghubungi beberapa pihak dekat Prof. Sofian Effendi untuk memperkuat keyakinannya terkait keabsahan ijazah Jokowi sebagai alumnus UGM.
“Saya menghubungi dua orang, Mas Fatur juga saya hubungi. Karena Mas Fatur itu termasuk lingkungan dekat Prof. Sofian, sehingga saya tidak hanya ngobrol. Tapi ada data yang kuat,” bebernya.
Koentjoro menegaskan, polemik ini bukan semata soal dokumen asli atau tidak, tapi soal kepercayaan dan catatan akademik resmi.
“Kalau asli itu, yang menyatakan itu adalah universitas. Punya catatan. Fakultas punya catatan akademis tentang kegiatan Jokowi. Itu asli,” tegasnya lagi.