Warga Jepang Bos Nissan Chemitec Tewas Tertimpa Truk Muatan Pasir di Karawang

  • Bagikan
Mobil Toyota Voxy dalam keadaan rusak berat akibat tertimpa truk bermuatan pasir. (Istimewa)

FAJAR.CO.ID -- Identitas penumpang mobil Toyota Voxy yang tewas usai tertimpa truk bermuatan pasir terungkap. Penumpang mobil nahas tersebut adalah warga Negara Jepang, Yukihiro Nabae (63).

Yukihiro Nabae bukan orang biasa. Ternyata Yukihiro merupakan nama besar di dunia otomotif. Ia adalah Presiden Direktur pertama PT Nissan Chemitec.

Bos Nissan Chemitec itu meninggal dunia setelah mobil Toyota Voxy yang ditumpanginya terlibat kecelakaan di Jalan Gerbang Tol Karawang Barat, Desa Margakaya, Kabupaten Karawang.

Identitas penumpang mobil Toyota Voxy yang tertimpa truk bermuatan pasir diungkap pada unggahan akun Instagram mantan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, @cellicanurrachadiana pada Kamis (31/7).

“Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Bapak Yukihiro Nabae, Presiden Direktur pertama PT Nissan Chemitec, pada hari Rabu, 30 Juli 2025, sekitar pukul 17.45 WIB,” tulis Cellica Nurrachadiana.

Yukihiro tewas setelah kendaraan yang dinaikinya, Toyota Voxy tertimpa kendaraan truk Hino dengan muatan pasir atau tanah yang sedang melaju di Exit Tol Karawang.

Saat berjalan di TKP, kendaraan truk oleng ke kiri dan kemudian terbalik dalam kondisi miring ke kanan sehingga menimpa kendaraan Toyota Voxy yang dikendarai korban.

Cellica berharap kecelakaan ini benar-benar diinvestigasi secara menyeluruh terkait penyebab pastinya oleh pihak kepolisian. Tujuannya agar tidak terjadi lagi hal serupa kepada siapapun.

“Apapun penyebabnya, baik kelalaian yang akhirnya menyebabkan kematian, ataupun ada hal-hal pendukung lainnya yang menyebabkan terjadinya peristiwa ini,” ungkap dia.

Dia pun menjabarkan sejumlah hal yang perlu dievaluasi mengenai pengelolaan dan operasional kendaraan besar.

Salah satunya terkait jam operasional yang harus menjadi perhatian penting agar tak mengganggu lalu lintas berkendara bagi masyarakat. Terlebih pada saat jam pulang pergi untuk warga bekerja ataupun anak-anak yang sedang bersekolah.

Selain itu, muatan yang melebihi kapasitas juga harus dijadikan fokus perhatian, lantaran berpotensi menimbulkan kecelakaan maupun kerusakan pada fasilitas publik seperti jalan umum, apabila melebihi kapasitas tonase dari jalan tersebut.

Kemudian juga memastikan sopir memiliki waktu istirahat yang cukup agar bisa fokus berkendara. “Jangan hanya kejar target sehingga menimbulkan kelelahan bagi sopir yang bisa mengakibatkan kecelakaan dalam berkendara,” tegas dia.

Tak hanya itu, usia kendaraan dan suku cadang kendaraan harus dipastikan pula terpelihara dengan baik agar tidak menimbulkan hal-hal yang tak diinginkan.

Para pengusaha angkutan juga harus dipastikan untuk menyediakan lahan parkir bagi kendaraan-kendaraannya agar tidak parkir di bahu jalan umum/fasilitas publik. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan