Ngibarin One Piece di HUT RI ke-80, Naniek Sudaryati: Kebijakan Mana yang Kalian Tidak Sukai?

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengibaran bendera bajak laut One Piece jelang peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80 memicu reaksi dari Wakil I Badan Pengentasan Kemiskinan, Naniek Sudaryati Deyang.

Naniek mempertanyakan maksud dari gerakan yang dilakukan sejumlah anak muda itu.

Ia menilai aksi tersebut justru kontraproduktif di tengah upaya pemerintahan Presiden Prabowo memberantas para mafia yang selama ini merusak negeri.

Naniek pun tidak tinggal diam dan mengkritik keras logika para pengibar bendera tersebut.

“Kebijakan mana yang kalian tidak sukai? Mengapa berpuluh-puluh tahun negara ini dikuasai mafia minyak, mafia reklamasi, mafia sawit, mafia pangan, mafia pupuk, mafia tambang dll hingga negara ini hancur lebur seperti sekarang kalian dulu tidak mengibarkan bendera One Piece?” kata Naniek di Facebook pribadinya (3/8/2025).

Ia menilai momen pengibaran itu justru terjadi saat negara mulai serius membongkar jaringan mafia. Ia pun menyebut tindakan itu mencerminkan keberpihakan pada para perusak bangsa.

“Mengapa justru sekarang saat ada seorang presiden yang meluluhlantahkan mafia kalian mengibarkan bendera One Piece? Berarti kalian para pengibar bendera mewakili mafia ya?,” sindirnya.

Naniek lantas menyinggung nama Mohamad Reza Chalid yang disebut menguasai tata kelola BBM selama puluhan tahun.

“Kalian tau gak 30 tahun lebih, tata kelola minyak (BBM) di Indonesia dikuasai oleh Mohc Reza Chalid yang sekarang buron, sehingga Pertamina diperkosa abis. Pertamina tidak berdaya karena Moch Reza dibackingi kekuasaan dan partai-partai penguasa,” tegasnya.

Kini, menurut Naniek, ketika Prabowo berani menyentuh mafia tersebut, aksi simbolik justru diarahkan padanya.

“Kini justru kala mafia minyak itu bisa dijadikan tersangka oleh Presiden Prabowo, setelah selama ini tidak tersentuh hukum, kalian mengibarkan bendera One Piece?” tanyanya.

Naniek juga menyinggung praktik mafia beras yang baru terbongkar di era pemerintahan saat ini.

“Lalu kalian tau gak, berapa puluh tahun ibu kalian dibohongi oleh perusahaan beras yang mengoplos beras abal-abal menjadi beras premium," sebutnya.

"Dan baru di pemerintahan Prabowo mafia pengoplos beras itu terbongkar, kalian mengibarkan bendera One Piece? Kalian bahagia ibu kalian harus membayar mahal beras diberi obat kimia supaya terlihat premiun?,” tambahnya.

Ia juga menyinggung ketimpangan di berbagai daerah dan dominasi mafia tambang dan kehutanan yang merugikan masyarakat luar Jawa.

“Berapa puluh tahun orang Lampung, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dll, bjalannya hancur lebur dan masyarakatnya miskin, lalu baru di era Prabowo inilah satu persatu mafia tambang, mafia hutan, dan berbagai mafia lain mulai disentuh hukum, atau kebunnya dirampas negara. Lalu kalian mengibarkan bendera One Piece tidak menyukai kebijakan pemerintah?," ungkap Naniek.

Naniek menyebut penderitaan petani selama tiga dekade akibat sulitnya akses pupuk dan permainan harga gabah yang baru diperbaiki saat ini.

“Lalu sejak orde baru tumbang, apakah para petani mudah dapat pupuk subsidi? Sangat sulit untuk dapat pupuk murah. Bahkan orangtua kalian yang petani sampai nangis darah karena harus beli pupuk mahal dan harga jual panennya anjlok. Mengapa bisa demikian? Karena ulah mafia pupuk dan pangan,” jelasnya.

“Lalu sekarang harga gabah ditetapkan pemerintah 650 ribu/100kg/kwintal (pertama sepanjang sejarah Indonesia merdeka), dan pupuk subsidi peredarannya bisa kembali ke tangan petani," sambung dia.

Namun yang terjadi, kata dia, justru aksi simbolik yang bertentangan dengan realitas itu.

“Terus kalian memasang bendera One Piece? Kalian gendeng! Siapa sejatinya kalian, petani menderita hampir tiga dekade dan sekarang baru bernafar lega, kok kalian anggap pemerintah ambil kebijakan salah!," imbuhnya.

Naniek bilang, generasi muda mesti tidak mudah diprovokasi oleh kekuatan asing dan mafia yang selama ini menindas rakyat.

“Wahai anak muda, nalarmu sudah seperti jambu monyet yang terbalik, hingga dengan mudah kalian diprovokasi oleh asing dan para mafia! Tau gak kalian? Ibu pertiwi menangis melihat kelakuan kalian yang memilih membela komprador dan para mafia!," kuncinya.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan