FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni mengapresiasi langkah Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), yang membuka kembali rekening dormant yang sempat diblokir.
Diketahui, pemblokiran rekening dormant oleh PPATK sempat mengundang reaksi keras dari berbagai elemen masyarakat. Hal itu lantaran kebijakan PPATK tersebut bukannya menjadi solusi atas masalah yang dicurigai, tapi malah menyusahkan masyarakat yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan alasan pemblokiran rekening tersebut.
Disebutkan bahwa PPATK telah membuka blokir terhadap 28 juta rekening dormant. Sahroni menilai, keputusan PPATK usai mendapat kritikan tajam dari masyarakat itu sudah sangat tepat.
Karena itu, dia meminta agar PPATK ke depan lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan, apalagi yang memiliki kaitan langsung dengan kepentingan dan hak hidup orang banyak.
Sahroni menyebut, langkah cepat PPATK merevisi kebijakannya tersebut karena mereka sadar apa yang telah diputuskan keliru dan berdampak luas pada masyarakat. "Memang harus seperti itu. Keputusan ini menunjukkan institusi responsif usai mendengar masukan dan keresahan publik," kata Sahroni, Senin (4/8).
Politikus Partai NasDem kemudian mengusulkan agar PPATK memberi prioritas dalam kenyamanan masyarakat. Terutama masyarakat di daerah yang tidak begitu terbiasa dengan perbankan.
Sekalipun tujuannya menurut PPATK baik untuk mencegah kejahatan keuangan, tetapi tetap saja tidak boleh serampangan apalagi menyusahkan kepentingan masyarakat luas. Terlebih kata Sahroni, pengguna rekening di Indonesia sangat beragam. "Ada lansia, ada masyarakat pedesaan, bahkan ada yang belum cukup teredukasi soal transaksi perbankan," tandas Sahroni.