Elite Demokrat: One Piece Itu Bukan Subversif

  • Bagikan
Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief saat diperiksa KPK, Senin, 19 Juni 2023

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Elite Partai Demokrat Andi Arief menegaskan pengibaran bendera One Piece bukan tindakan subversif. Itu menanggapi fenomena bendera One Piece jelang perayaan kemerdekaan 17 Agustus.

“One Piece itu bukan subversif,” tegas Andi Arief dikutip dari unggahannya di X, Senin (4/8/2025).

Alih-alih subversif. Baginya, bendera tersebut bermakna bentuk protes.

“Bentuk protes sekaligus di dalamnya ada mimpi bagi yang mengerti,” ujarnya.

Sementara itu, bendera Indonesia, Merah Putih. Ia ibaratkan seperti mimpi yang belum sepenuhnya didapatkan.

“Merah Putih itu mimpi yang sudah didapat, tapi belum seluruhnya. Masih harus terus dikibarkan,” terangnya.

Diketahui fenomena itu menuai pro kontra. Sejumlah pejabat pemerintah mempersoalkan hal tersebut.

Salah satunya Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan. Ia menilainya sebagai provokasi.

"Sebagai bangsa besar yang menghargai sejarah, sepatutnya kita semua menahan diri untuk tidak memprovokasi dengan simbol-simbol yang tidak relevan dengan perjuangan bangsa," jelas Budi kepada awak media nasional pada Jumat (1/8).

Bekas Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu menjelaskan, negara tidak mempermasalahkan bentuk kreativitas warga dalam berpendapat. Namun pada akhirnya, kreativitas tersebut tidak boleh melanggar dan mencederai simbol negara.

“Kami menghargai bentuk ekspresi kreatif dalam memperingati kemerdekaan. Namun, bentuk ekspresi itu harus tetap menghormati simbol negara,” lanjut Budi.

"Konsekuensi pidana dari tindakan yang mencederai kehormatan bendera Merah Putih. UU Nomor 24 Tahun 2009 Pasal 24 ayat (1) menyebutkan, 'Setiap orang dilarang mengibarkan Bendera Negara di bawah bendera atau lambang apa pun'. Ini adalah upaya kita untuk melindungi martabat dan simbol negara," tambah Budi.
(Arya/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan