FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Komisaris Independen PT Pelni, Dede Budhyarto memberikan sorotan tajam soal pengibaran Bendera One Piece.
Seperti yang diketahui, masyarakat saat ini ramai melakukan tindakan untuk mengibarkan bendera dari kru bajak laut di anime One Piece itu.
Aksi ini disebut sebagai tanda dan tindakan protes untuk pemerintah yang dianggap kurang memperhatikan rakyatnya.
Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Dede Budhyarto memberikan pernyataan kerasnya.
Ia menyebut langkah untuk mengibarkan bendera One Piece ini sebagai tindakan provokasi.
“Heyyy… Anda pikir keren ngibarin bendera One Piece buat provokasi,” tulisnya dikutip Senin (4/8/2025).
Selain itu, disebutnya pengibaran bendera ini juga sebagai tindakan yang tidak menghormati hari Kemerdekaan.
“Padahal selain ndak menghormati hari kemerdekaan, itu juga jelas melanggar hak cipta,” jelasnya.
Lanjut, untuk penggunaan bendera One Piece sebagai agenda politik disebutnya pembajakan dan pelanggaran.
“One Piece adalah properti intelektual milik Eiichiro Oda dan Shueisha,” paparnya.
“Memakainya untuk agenda politik tanpa izin adalah pembajakan dan pelanggaran hukum internasional,” tuturnya.
Dede pun memberikan peringatan keras soal ini dengan berharap adanya pemahaman terlebih dahulu.
“Jadi sebelum merasa paling ‘rebel,’ minimal pahami dulu hukum dasar soal hak cipta,” terangnya.
(Erfyansyah/fajar)