Petani Beras dan Jagung Bakal Menangis Keras, Gigin Praginanto: Amerika Siap Banjiri Pasar Indonesia

  • Bagikan
Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto, menyebut, suatu waktu petani padi dan jagung di Indonesia akan dibuat menangis oleh kebijakan pemerintah.

Dikatakan Gigin, hal tersebut akan terjadi ketikan terigu dan jagung Amerika bebas masuk ke Indonesia dan membanjiri pasar.

"Petani padi dan jagung pun akan menangis keras, banyak orang Indonesia bakal berhemat," kata Gigin di X @giginpraginanto (4/8/2025).

Gigin bilang, warga Indonesia nantinya akan mulai berhemat dengan mengurangi konsumsi nasi atau bahkan berhenti.

"Berhemat dengan mengurangi atau berhenti makan nasi," tandasnya.

Sebelumnya, Donald Trump mengumumkan penyesuaian tarif impor terhadap barang-barang asal Indonesia. Tarif yang sebelumnya dikenakan sebesar 32 persen, kini diturunkan menjadi 19 persen.

Kabar tersebut disampaikan Trump melalui akun media sosialnya, Selasa (15/7/2025) waktu setempat.

Dalam unggahannya, ia menyebut bahwa ekspor dari AS ke Indonesia akan dibebaskan dari beban tarif dan hambatan non-tarif.

Namun, penurunan tarif ini tidak datang tanpa komitmen dari pihak Indonesia. Dalam kesepakatan yang diunggah akun resmi Gedung Putih di Instagram, disebutkan bahwa Indonesia akan melakukan pembelian besar-besaran dari sektor energi, pertanian, dan aviasi Amerika.

Tercatat, Indonesia berkomitmen untuk membeli produk energi senilai 15 miliar dolar AS, produk pertanian sebesar 4,5 miliar dolar AS, serta 50 unit pesawat Boeing—mayoritas berjenis 777.

Selain itu, kesepakatan ini juga membuka akses langsung bagi petani, peternak, dan nelayan asal Amerika untuk memasarkan produknya ke pasar Indonesia yang dihuni lebih dari 280 juta penduduk.

Trump juga memperingatkan bahwa jika Indonesia melakukan re-ekspor barang dari negara lain yang tarifnya lebih tinggi, maka tarif tambahan akan diberlakukan.

“Terima kasih kepada rakyat Indonesia atas persahabatan dan komitmennya dalam menyeimbangkan perdagangan kami,” ujar Trump dalam pernyataannya.

Berdasarkan laporan The Guardian, nilai perdagangan kedua negara tercatat hampir mencapai 40 miliar dolar AS pada tahun 2024.

Meskipun Indonesia belum masuk dalam daftar 15 mitra dagang utama, tren ekspor-impor antar kedua negara mengalami peningkatan.

Ekspor Amerika ke Indonesia meningkat 3,7 persen, sedangkan barang dari Indonesia yang masuk ke AS naik 4,8 persen.

Hal ini turut menyumbang defisit perdagangan barang AS terhadap Indonesia sebesar hampir 18 miliar dolar AS.

April 2025, Trump sempat memberlakukan tarif 10 persen secara umum untuk hampir seluruh mitra dagang. Pada 7 Juli lalu, ia bahkan mengirim surat kepada Presiden RI Prabowo Subianto untuk memberitahukan bahwa tarif 32 persen akan diberlakukan mulai 1 Agustus. Namun, kebijakan tersebut kini direvisi dengan angka yang lebih rendah.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan