Tak Hanya Guru, Ratusan Siswa Sekolah Rakyat Mengundurkan Diri Padahal Gratis, Gus Ipul Ungkap Alasannya

  • Bagikan
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah Rakyat jadi secercah harapan bagi anak-anak keluarga tak mampu dalam menimba ilmu sesuai standarisasi pendidikan Indonesia. Usianya baru seumur jagung. Sekolah Rakyat mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026, tepatnya pada Juli 2025.

Namun sayang, program andalan Presiden Prabowo Subianto untuk menyediakan pendidikan inklusif bagi semua lapisan masyarakat itu sudah menghadapi berbagai tantangan serius.

Tak hanya 160 guru yang ditempatkan di daerah pelosok memilih mengundurkan diri, sebanyak ratusan siswa Sekolah Rakyat juga menyatakan mundur. Paling banyak berasal dari wilayah Jawa dan Sulawesi

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menguraikan, di Kalimantan ada 10 siswa, di Sumatera 26 siswa, di Jawa dan Sulawesi masing-masing 35 siswa. Di Bali dan Nusa Tenggara 4 siswa, dan di Maluku 5 siswa yang mengundurkan diri.

"Total siswa yang mundur tercatat sebanyak 115 siswa, atau sekitar 1,4 persen dari total siswa yang diterima. Jumlah ini masih sangat kecil dibanding total keseluruhan siswa Sekolah Rakyat, yaitu 9.705 siswa," ungkap Gus Ipul di Jakarta, dikutip pada Senin (4/8/2025).

Mensos pun memastikan bahwa pemerintah telah siap menggantikan ratusan siswa Sekolah Rakyat yang mundur itu.

“Di Sulawesi, misalnya, dari 35 yang mundur, 26 sudah ada penggantinya, sisanya masih dalam proses,” jelasnya.

Adapun alasan utama pengunduran diri para siswa antara lain karena tidak siap tinggal di asrama dan memilih bersekolah di sekolah reguler.

“Sebagian besar merasa berat dengan aturan di asrama, ada juga yang tidak bisa jauh dari orang tua atau harus menjaga orang tua tunggal. Baik anak yatim maupun yatim piatu,” ucap Gus Ipul.

Program Sekolah Rakyat diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.

Bagi para orang tua yang ingin menyekolahkan putra putrinya di Sekolah Rakyat, berikut syarat dan tahapan yang wajib diketahui calon peserta:

Cara Mendaftar Sekolah Rakyat 2025

Pendaftaran dilakukan secara online melalui formulir resmi. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Isi Formulir Pendaftaran Online
    Akses tautan resmi:
    Formulir Pendaftaran Sekolah Rakyat 2025 (tautan resmi disediakan oleh Kemensos RI)
  2. Lengkapi Data Secara Benar

Data yang dibutuhkan:
Peran pendaftar (orang tua atau pendamping Kemensos)
Nama lengkap calon siswa
Nomor HP aktif
Lokasi Sekolah Rakyat yang dituju
Informasi tambahan sesuai formulir

  1. Unggah Surat Pernyataan Orang Tua

Surat dapat diunduh dari:
Surat Pernyataan Sekolah Rakyat 2025
Wajib ditandatangani dan diunggah sebagai syarat sah pendaftaran.

  1. Ikuti Tahapan Seleksi

Calon peserta akan dipanggil sesuai jadwal seleksi yang ditentukan panitia melalui pengumuman resmi.
Pendidikan berasrama penuh (boarding school) gratis

Jenjang: SD, SMP, hingga SMA
Fasilitas: Asrama, makanan 3x sehari, perlengkapan sekolah, pembinaan karakter

Kurikulum: Kombinasi pendidikan formal dan penguatan nilai-nilai agama, kepemimpinan, serta keterampilan hidup
Informasi Lebih lanjut dpat menghubungi

  1. Hubungi pendamping Kemensos di wilayah masing-masing, Atau pantau laman resmi:
    https://kemensos.go.id

Seleksi dan Pendaftaran

  1. Verifikasi Ekonomi

Tim akan memeriksa latar belakang ekonomi calon siswa menggunakan DTSEN.
Verifikasi dilakukan oleh panitia agar bantuan tepat sasaran.

  1. Tes Akademik

Mengukur kemampuan belajar dan kesiapan akademis.
Menjadi bagian penting dari proses seleksi.

  1. Seleksi Tambahan

Meliputi:

Psikotes: Menilai aspek psikologis dan potensi kognitif.
Pemeriksaan Kesehatan: Status gizi, pertumbuhan fisik.

Tes IQ dan Kompetensi: Dikerjasamakan dengan lembaga profesional untuk pemetaan pembelajaran siswa secara individual.
Seluruh proses GRATIS dan tanpa pungutan biaya apapun

Hiindari pihak-pihak yang mengaku bisa meloloskan peserta dengan imbalan Seluruh seleksi dilakukan secara transparan dan profesional

Dengan Sekolah Rakyat, pemerintah ingin memastikan tidak ada anak Indonesia yang tertinggal pendidikan hanya karena miskin. Saatnya semua anak, dari manapun asalnya, punya kesempatan yang sama untuk tumbuh, belajar, dan berhasil. (Pram/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan