FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena pengibaran bendera one piece hingga mural di jalanan belakangan ini menjadi ramai jadi pembahasan. Pro kontra pun mewarnai aksi masyarakat yang seolah jadi trend itu.
Tidak ingin menyalahkan masyarakat yang mengibarkan bendera one piece, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer justru menyebut fenomena tersebut sebagai budaya yang sedang tumbuh di kalangan anak muda.
"Fenomena pengibaran bendera One Piece jelang HUT ke-80 RI harus dilihat dari anak muda Indonesia yang tumbuh dalam budaya populer," kata Immanuel Ebenezer, Selasa (5/8).
Immanuel beralasan, anak muda memiliki karakter yang menyukai semangat kebebasan, persahabatan, dan perlawanan terhadap ketidakadilan.
Karenaitu, dia justru mengajak semua pihak agar tidak terburu-buru mengecap negatif anak muda benci Indonesia, ketika sedang mengibarkan bendera Jolly Roger dari serial One Piece.
Immanuel menyebut, penggunaan simbol one piece oleh masyarakat tidak berarti mereka membenci Bangsa Indonesia. Dia melihat, fenomena itu sebagai cara untuk menyampaikan perasaan yang dirasakan saat ini.
Aktivis prodemokrasi itu sangat yakin pengibaran bendera One Piece oleh anak muda tidak untuk mereduksi simbol negara dalam hal ini bendera Merah Putih. "Pengibaran bendera One Piece harus dilihat sebagai tanda keresahan anak muda yang perlu didengar," katanya.
Noel menilai, apa yang dilakukan masyarakat tersebut bukanlah sebuah pemberontakan. Mereka hanya ingin didengar, sama seperti di One Piece, banyak karakter memberontak bukan karena benci, tetapi karena kecewa dan ingin perubahan.