FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Eks Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Padjajaran (Unpad), Virdian Aurellio menyebut fenomena bendera One Piece sebagai gerakan akar rumput. Karenanya negara takut,
“Kenapa negara takut dengan gerakan bendera One Piece? Karena mereka tau gerakan ini lahir dari akar rumput,” kata Virdian dikutip dari unggahannya di X, Selasa (5/8/2025).
Menurut Virdian, gerakan akar rumput keresahan dan kemarahannya menular. Sehingga mengancam kenyamanan penguasa.
“Kemarahan dan keresahannya menular dari rakyat ke rakyat yang lain. Gerakan ini mengancam kenyamanan mereka,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pada dasarnya, One Piece adalah manifestasi dari konstitusi. Karena anti pada penjajahan dan sebagainya.
“Padahal One Piece itu visualisasi mudah amanat konstitusi. Tentang anti penindasan, anti diskriminasi, anti penjajahan, anti penghapusan sejarah, anti kemiskinan,” jelasnya.
Ketimbang mencemaskan fenomena tersebut. Ia meminta pemerintah mencemaskan persoalan struktural yang ada di Indonesia.
“Lebih baik negara mencemaskan soal jutaan pengangguran, jutaan kemiskinan, penegakan hukum yang tidak adil. Daripada mencemaskan kritik dari rakyatnya sendiri,” pungkasnya.
Diketahui fenomena itu menuai pro kontra. Sejumlah pejabat pemerintah mempersoalkan hal tersebut.
Salah satunya Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan. Ia menilainya sebagai provokasi.
Bekas Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu menjelaskan, negara tidak mempermasalahkan bentuk kreativitas warga dalam berpendapat. Namun pada akhirnya, kreativitas tersebut tidak boleh melanggar dan mencederai simbol negara.