FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Pria berinisial AB (36) di kota Makassar terpaksa harus berurusan dengan Kepolisian usai diduga menjual tiket palsu kepada calon penumpang kapal di Pelabuhan Soekarno Hatta.
Kapolsek Wajo, Kompol Muhammad Idris, mengatakan bahwa AB merupakan warga yang tinggal di sekitar pelabuhan.
"AB ini residivis yang sering kali melakukan modus serupa, namun kebanyakan korban sudah berangkat ke luar daerah maka biasa mereka tidak melanjutkan kasus atau mencabut laporan," ujar Idris kepada awak media, Rabu (6/8/2025).
Diceritakan Idris, korban terakhir merupakan seorang emak-emak. Ia memesan tiket melalui terduga pelaku namun tak kunjung berangkat.
"Saat jam keberangkatan, tiket tersebut tidak terdaftar atas nama korban dari sistem Pelni. Akibatnya korban mengalami kerugian Rp1,8 juta," sebutnya.
Saat menjalankan aksinya, terduga pelaku menyisir wilayah Pelabuhan Soekarno Hatta dan mengincar calon korban.
"Pelaku mengaku sebagai pengurus tiket Pelni, menawarkan tiket dengan iming-iming kemudahan dan kepastian keberangkatan. Memberikan barang bukti berupa tiket palsu untuk meyakinkan korban," terangnya.
Setelah melakukan penyelidikan, Idris menuturkan bahwa pihaknya tidak membutuhkan waktu lama untuk membekuk terduga pelaku.
"Anggota Opsnal kami melakukan penangkapan di tempat persembunyian terduga pelaku," imbuhnya.
Selain mengamankan terduga pelaku, Idris bilang bahwa pihaknya juga mengamankan sejumlah barang bukti.
Di antaranya, satu unit handphone, satu lembar bukti pemesanan tiket atas nama korban, dan bukti transfer dari korban ke terduga pelaku.
"Pasal yang kami ancamkan yaitu 378 tentang penipuan dan 372 tentang penggelapan dengan maksimal hukuman 4 tahun penjara," tandasnya.
Agar tidak terjadi kejadian serupa, Idris meminta calon penumpang agar tidak mudah terpedaya dengan modus para calo tiket.
Ia menduga bahwa bukan cuma AB yang menjual tiket secara illegal. Maka dari itu, ia akan melakukan penjagaan ketat di wilayah Pelabuhan Soekarno Hatta.
"Kami himbau kepada masyarakat untuk tetap berhati hati dalam membeli tiket, jangan sampai seperti sekarang yang kami tangani," kuncinya.
(Muhsin/fajar)
