Makin Serius Garap Pariwisata, Bone Jadikan Gua Mampu Pesaing Gua Gong

Di tiap ruangan terdapat berbagai stalagmit dan stalagtit yang terbentuk secara alami. Bentuknya unik hingga menyerupai berbagai makhluk hidup dan benda-benda peradaban manusia yang seolah telah membatu.
Gua Mampu terbentuk dari batuan gamping sehingga pada bagian perutnya terdapat pintu masuk. Di gua ini terdapat enam ceruk yang dihubungkan dengan ceruk lainnya.
Meski beberapa terowongan tertentu terdapat tempat-tempat yang cukup gelap, tetapi pada bagian-bagian mulut gua terang. Sebab, jumlah sinar matahari yang masuk cukup banyak. Suhu Gua Mampu, terutama pada bagian mulut berkisar 26-29 derajat celsius.
Sedangkan kelembabannya sekitar 80 persen. Dengan keadaan ini, manusia dapat hidup di dalamnya. Penduduk setempat percaya bahwa Gua Mampu awalnya adalah pusat Kerajaan Mampu.
Kerajaan Mampu lalu berasimilasi dengan Kerajaan Bone melalui perkawinan hingga kerajaan tua ini meredup. Sejarah Kerajaan Mampu dan legenda Gua Mampu bagai sisi mata uang.
Kondisi alam Gua Mampu yang unik tersebut 'dibumbui' dengan legenda rakyat yang dikenal dengan istilah Sijello to Mampu (saling tunjuk orang Mampu). Legenda ini juga tercatat dalam buku Lontara Bugis tentang kisah sebuah perkampungan yang mendapat kutukan dan seluruhnya telah berubah menjadi batu. Hanya saja, hingga kini tidak ada pelurusan tentang legenda Gua Mampu sehingga banyak versi yang berkembang di dalam masyarakat.
Dari literatur Kerajaan Bone di Lintasan Sejarah yang diterbitkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bone tahun 2015, peristiwa ini bermula pada zaman kacau balau, termasuk di Mampu.