
Gajah Mada (2) Menghilang di Selayar, Katanya

[caption id="attachment_141" align="aligncenter" width="300"]
Penampakan Gua Gajah Mada di Selayar, Sulawesi Selatan. (Foto: Rakhmat Zaenal/IST for FAJAR)[/caption]
Hanya saja, ukiran wajah Gajah Mada di muka gua itu, kata Rakhmat, telah sedikit berubah karena dihantam ombak.
"Saya juga ke sana, sekitar November tahun lalu (2016). Saya lihat wajah, mata, hidung. Cuma dagu ini... yang sedikit retak."
Bila dikaitkan dengan catatan histori, lanjut Rakhmat, sangat mungkin Gajah Mada meninggal di Pulau Bahuluang, Selayar.
Dalam kitab Pararaton disebutkan bahwa Gajah Mada melakukan perjalanan laut ke timur pasca-Perang Bubat antara Majapahit dan Kerajaan Sunda. Ekspedisi tersebut diikuti pula oleh Empu Nala, panglima tertinggi angkatan laut Majapahit, bersama ribuan pasukan.
"Ada sejarawan bilang Gajah Mada ikut, ada pula yang bilang tidak ikut (pada ekspedisi itu). Mayoritas bilang Gajah Mada ikut."
Menurut Rakhmat, ini sesuai dengan Sumpah Palapa yang ingin mempersatukan nusantara--Australia mungkin termasuk dengan bukti-bukti fisik Majapahit yang ditemukan di sana.
"Tapi, memang ke timur (ekspedisinya). Ini jelas dalam kitab Pararaton."
Sayangnya, menurut Rakhmat, di kitab Pararaton tidak jelas disebutkan ke mana tujuan ekspedisi ke timur.
"Tidak jelas. Ada klaim (Gajah Mada) ke Dompu, Sumbawa, NTB, Bali, Lombok, Buton. Ada juga (yang bilang) di Jawa, Lamongan."
"Yang berani saya simpulkan yang ditulis oleh peneliti, menurut arkeolog, bahwa ke timur. Dan Selayar juga punya buktinya. Shangheang (Taruan dan Sai) di Sumbawa bisa juga ditemukan di Selayar."
