Gajah Mada (2) Menghilang di Selayar, Katanya

  • Bagikan
Lingga yang ditemukan di Desa Majapahit, Selayar. (Foto: Asnawi Dahlan/IST for FAJAR)
Ekspedisi ke timur terjadi pada sekitar tahun 1365. Rombongan Majapahit berangkat dari Jawa Timur ke Selayar, lalu menuju Buton, sampai ke Temasek (Singapura). "Buku (versi) Buton sebutkan begitu. Lewat selayar dulu baru ke Buton, lewat Pasikmarannu, Desa Majapahit (Selayar)." Sebagai catatan penting, para sejarawan juga belum seiya sekata tentang penyebab pudarnya kejayaan Majapahit yang berpusat di Trowulan. Ada yang mengatakan bahwa runtuhnya kerajaan Majapahit karena bencana alam, sedang yang lainnya mengatakan perang penyebabnya. Ada juga yang menyebut bahwa runtuhnya Majapahit akibat bencana kekeringan. Sebagaimana diketahui, berdasarkan bukti-bukti arkeologis, Trowulan, yang berkembang sejak abak ke-13, mengalami keruntuhan pada awal abad ke-16. Oleh para ahli, Trowulan disamakan dengan Antasari (Kern 1919: 170) atau Antarawulan (Brandes 1896: 27) yang selanjutnya oleh Pirgeaud disamakan dengan Trowulan yang sekarang (Pigeaud: 221). Berdasarkan data historis, sejak wafatnya Raja Hayam Wuruk pada tahun 1311 Caka (1389 M), Kerajaan Majapahit berangsur-angsur mengalami kemunduran karena adanya perebutan tahta di kalangan keluarga raja. Kabar perebutan kekuasaan ini bahkan sempat terbit dalam berita Cina pada 1377, tentang adanya dua orang utusan dari Jawa. Utusan yang satu berasal dari kraton timur yang rajanya bernama Wu-Yuan-laowang-chieh, sedang yang satunya berasal dari kraton barat yang rajanya bernama Wu-lao-pa-wu. Diperkirakan yang bernama Wu-Yuan-laowang-chiehx adalah identik dengan Wijayarajasa atau Bhre Wengker, yaitu paman dari Hayam Wuruk, sedangkan yang disebut Wu-lao-pa-wu adalah Bhetara Prabhu atau Hayam Wuruk (Norduyn 1975: 479-489).
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan