Gajah Mada (2) Menghilang di Selayar, Katanya

  • Bagikan
Lingga yang ditemukan di Desa Majapahit, Selayar. (Foto: Asnawi Dahlan/IST for FAJAR)
Perpecahan semacam ini terus berlangsung setelah meninggalnya Raja Hayam Wuruk yang menurut tradisi Pararaton disebutkan bahwa penguasa kerajaan timur ialah Bhre Wirabhumi, sedang penguasa kerajaan barat adalah Bhra Hyang Wicesa. (Brande: Ibid hal. 31: 5). Selanjutnya, pada 1403, masih dicatat di dalam berita Cina bahwa ada dua orang utusan dari kerajaan Barat, yaitu Tu-ma-pan dan satunya lagi kerajaan timur ialah Put-ling-ta-hah. Pada tahun 1405, Laksamana Cheng Ho memimpin suatu misi ke Jawa, dan pada tahun berikutnya (1406) kedua kerajaan di Jawa itu saling berperang. Di dalam peperangan tersebut, pihak kraton timur kalah, keratonnya dihancurkan dan rajanya dbunuh, bahkan 170 orang pengkikut Cheng Ho ikut terbunuh (Groeneveldt 1876: 37). Ironinya, pertentangan masih saja berlanjut pasca-insiden-insiden berdarah itu, hingga makin memperlemah kekuasaan Majapahit yang pada akhirnya tinggal nama dan sejarah. Kembali soal Selayar dan Majapahit. Dalam catatan histori, pesisir timur Selayar disebut sudah eksis 4000 tahun sebelum Kerajaan Majapahit ada. Bukti lain menyebutkan bahwa sebelum masuk wilayah kekuasaan Majapahit, Selayar terlebih dahulu masuk wilayah kekuasaan Kerajaan Singasari pada 1200-an yang beribu kota di Tumapel. "Ken Arok mendirikan Singosari (Singasari) (pada) 1200," ucap Rakhmat. Sementara, di Sulawesi Selatan, ada dua wilayah kekuasaan Singasari, yakni Bantaeng dan Selayar. Kekuasaan Singosari sampai di Seram, Maluku. [caption id="attachment_142" align="aligncenter" width="300"] Peta wilayah kekuasaan Singasari. (Foto: IST)[/caption]
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan