Gajah Mada (2) Menghilang di Selayar, Katanya

  • Bagikan
Lingga yang ditemukan di Desa Majapahit, Selayar. (Foto: Asnawi Dahlan/IST for FAJAR)
Dalam peta Singasari, daerah yang baru dikenal saat itu adalah Bantayan (Bantaeng) dan Celaya (Selayar). Dalam Negarakartagama (pupuh XIV), yang ada baru Bantayan, Celaya, dan Makassar. "Goa, Luwu, dan lain-lain belum ada," sebut Rakhmat. "Tanah tertua di Sulsel, sesuai pemeriksaan radio karbon, adalah Luwu dan Selayar. Keramik tertua di Sulsel adalah dari Dinasti Yuan, ditemukan di Tampung Jawa, Luwu, dan Selayar. Ini bukan saya yang bilang, ini hasil penelitian Horst Liebner dan Christian Hersink." Lantas, ketika Majapahit berjaya, disebutkan dalam kitab Negarakartagama puub XIV, karya Empu Prapanca, bahwa Selayar berada di bawah kekuasaan Majapahit. [caption id="attachment_143" align="aligncenter" width="300"] Peta wilayah kekuasaan Majapahit sesuai kitab Nagarakartagama Dasawarnana oleh Mpu Prapanca. (Foto: IST)[/caption] "Bukan bukunya saya baca, tapi naskahnya. Saya cari dalam bentuk naskahnya. Ada copy-an dari teman. Ada sanskerta dan terjemahan bahasa Indonesia," Rakhmat merinci. Bukti fisik lain tentang hubungan Selayar dan Majapahit adalah banyak ditemukan barang peninggalan kerajaan, seperti meriam cekbang, koin, gong emas, hingga lonceng Hindu Budha, panande, di Selayar. "Ini hasil penggalian. Koin rata-rata sudah kabur, dan sudah dijual," tutur Rakhmat yang sudah setahun lebih meneliti dan banyak membaca sejarah Majapahit. "Sebelumnya ini, saya tulis barang-barang sejarah asal Selayar di Leiden, Belanda. Ada ratusan bahkan ribuan benda-benda yang dibawa dari Selayar ke Belanda. "Belanda yang bawa," sebutnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan