Gajah Mada (2) Menghilang di Selayar, Katanya

  • Bagikan
Lingga yang ditemukan di Desa Majapahit, Selayar. (Foto: Asnawi Dahlan/IST for FAJAR)
"Tidak mungkin yang memiliki gong emas itu pasukan biasa, karena dari emas. Pasti para petinggi kerajaan (Majapahit), sehingga orang prediksi (gong emas) dibawa oleh Nala sendiri." "Sesuai penelurusan kami, gong emas itu ada ketika masyarakat dikumpulkan untuk menyambut armada Majapahit. Masyarakat menyambut dengan kentongan, lantas diganti dengan gong emas." Ekspedisi armada Majapahit tersebut melibatkan 3000 pasukan Majapahit di bawah kendali Empu Nala, panglima tertinggi angkatan laut Kerajaan Majapahit. Inilah yang disebut sebelumnya sebagai ekspedisi Gajah Mada ke timur pasca-perang Bubat. Lebih mencengankan lagi sebab Selayar punya daerah bernama Desa Majapahit. Letaknya di Kecamatan Pasimarannu. Dan, di desa itu ditemukan Lingga. "Sebenarnya ada pasangan(nya)," Rakhmat menyambung. Lingga ini semacam model nisan di kuburan, tapi simbol kemaluan. Lingga bentuknya silinder, seperti phallus, kelamin laki-laki. Pasanggannya disebut Yoni. Lingga (bahasa Sanskerta: lingam) merupakan simbol Dewa Siwa, sedangkan Yoni melambangkan Dewi Parwati, istri atau shakti Siwa. Kedua lambang ini merupakan simbol kesatuan antara laki-laki dan perempuan yang sangat dipuja dan sangat dihormati oleh para penganut Hindu aliran Siwa, sebagai kesatuan yang maha-tinggi atau totalitas daripada segala yang ada alias purusa-pakrti (Siswani, 1972: 11). Lingga-Yoni sebagai lambang Dewa Siwa tertinggi biasanya diletakkan di bilik bangunan candi sebagai obyek pemujaan. Dalam sejarahnya, Lingga tertanam di tengah Yoni.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan