Gajah Mada (2) Menghilang di Selayar, Katanya

  • Bagikan
Lingga yang ditemukan di Desa Majapahit, Selayar. (Foto: Asnawi Dahlan/IST for FAJAR)
Yoni memiliki cerat saluran air atau pranala (Stutley Margaret, 1980: 82). Pada prosesi pemujaan, puncak Lingga disiram dengan air suci, air mengalir sampai bagian atas Yoni, lalu mengucur ke lantai melalui cerat Yoni yang biasanya menghadap ke utara. Di tempat asalnya, India, Yoni umumnya berbentuk bulat dengan cerat yang menonjol (seperti vulva, kelamin perempuan), namun di Indonesia, Yoni kebanyakan berbentuk persegi dengan hiasan ular atau naga, seperti yang banyak ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di Jawa Tengah, kebanyakan Yoni merupakan peninggalan masa Kerajaan Medang periode Jawa Tengah, atau sebelum Pu Sindok memindahkan pusat kekuasaan ke Jawa Timur (abad X Masehi), umumnya pahatan penyangga cerat berbentuk ular kobra. Di Jawa Timur, Yoni berasal dari masa Pu Sindok hingga Majapahit (abad XV Masehi), hiasan penyangga cerat berbentuk naga dengan pahatan yang lebih detail. [caption id="attachment_145" align="aligncenter" width="300"] Lingga yang ditemukan di Desa Majapahit, Selayar. (Foto: Asnawi Dahlan/IST for FAJAR)[/caption] Di samping bukti-bukti yang disebutkan di atas, banyak pula ditemukan di Selayar berupa arca, tembikar, hingga gelang naga . "Angkatan perangnya Majahapit lambang naga," kata Rakhmat tambah semangat. Ditemukan pula guci. Guci ini terbuat dari batu yag dipahat, bukan dari tanah liat. "Kalau dilihat dari arkeolog, (guci ini dari tahun) 1340-an, dan beberapa disimpan di (Benteng) Rotterdam, Balai Purbakala (Makassar)." Ada juga ditemukan keris bethok di Selayar. "Besi, rata-rata sudah berkarat. Model lamanya keris bethok Singasari," imbuh Rakhmat, "Di hampir seluruh daratan Selayar gampang kita temukan perhiasan kuno."
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan