Soal Patung Dewa Kwan Sing, Ketua ICMI Sarankan Jangan Dirubuhkan, tapi…

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Polemik patung Dewa Kwan Sing Tee Koen di Tuban, Jawa Timur memantik perhatian Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie. Dia menyarankan agar patung itu tidak dirubuhkan.
"Masalah ada patung, sudah berdiri, nggak usah dirobohkan cukup jadi pelajaran kalau mau bikin jangan gede-gede. Itulah ciri toleransi," ujarnya saat menggelar konferensi pers di Kantor ICMI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Rabu (9/8).
Dia pun meminta semua tokoh ikut meredamkan situasi antar kelompok masyarakat di sana. "Sebaiknya tokoh masyarakat, tokoh umat Islam di Jatim bantu redakan umat. Tapi ini jadi pelajaran berharga untuk seluruh Indonesia, jadi catatan yang sudah ya sudah lah," imbuhnya.
Menurut mantan anggota dewan pertimbangan presiden itu, polemik patung Dewa Kwan Sing Tee Koen jadi pelajaran bagi semua tokoh bahwa ada sentimen yang kuat sekali di tengah masyarakat. Ada masyarakat atau kelompok anti komunis, anti intoleransi Islam, anti Tiongkok dan suasana itu harus diredam.
Di sisi lain, pembelajaran pula bagi semua pihak untuk mengerti sensitifitas di masyarakat. Untuk itu, Jimly menyarankan agar patung Dewa Kwan Sing Tee Koen lebih baik tidak digunakan terlebih dahulu.
"Ada baiknya jangan dulu dipakai, ditutupi dulu, dibungkus, tidak usah bikin upacara-upacara, itu kan menambah masalah. Kalau sampai dirubuhkan itu juga salah. Harus dicegah," sebut Jimly.
Kecuali, dalam patung itu ada masalah dalam pembangunannya. "Tapi yang bertindak tidak boleh masyarakat, harus aparat penegak hukum. Harus bersabar, jangan main hakim sendiri," pungkas mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu. (Fajar/jpg)