PLN Kendari Merugi Rp. 24,5 Miliar

FAJAR.CO.ID, KENDARI - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Kendari harus bekerja ekstra mengantisipasi pencurian listrik yang terjadi di masyarakat.
Pasalnya, kerugian akibat kasus tersebut selama Januari hingga Agustus 2017 mencapai Rp 24,5 miliar. Nilai tersebut diperoleh setelah PLN Area Kendari melakukan operasi penertiban pemakaian tenaga listrik (P2TL).
Asmen TEL PLN Area Kendari, Harry Hirwan mengatakan berdasarkan data dari Januari hingga Agustus 2017 penyusutan tenaga mencapai 12,04 persen atau sebanyak 55.931.751 kwh dengan nominal Rp 66,5 miliar.
Penyusutan tersebut disebabkan faktor teknis dan nonteknis. Penyusutan teknis biasanya disebabkan kondisi travo dan kabel yang tidak maksimal mengalirkan arus listrik, sedangkan nonteknis disebabkan oleh kasus pencurian listrik.
“Penyusutan teknis dari Januari hingga Agustus 2017 diperkirakan sebanyak lima persen atau 23.227.471 kwh, senilai Rp27, 6 miliar. Sementara penyusutan akibat pencurian listrik sebanyak 7,04 persen atau 32.704.280 kwh yang senilai Rp 38,8 miliar. Melihat banyaknya kerugian akibat pencurian, maka kami melakukan operasi P2TL sebagai langkah antisipasi,” ungkap Harry Hirwan, belum lama ini.
Hasil operasi P2TL, kata dia, PLN Area Kendari berhasil menyelamatkan sebanyak 10.237.878 kwh atau senilai Rp 14,3 miliar. Data tersebut menunjukan kerugian akibat pencurian listrik yang masih harus ditelusuri sebanyak 22.169.402v kwh atau senilai Rp 24,5 miliar.
“Nilai tersebut kami dapat dengan menghitung harga per kwh Rp 1.189,” ujarnya.