Belajar pada Fuad Amin: Senang Sesaat, Sengsara Selamanya

Namun, saat jaksa menantangnya melakukan pembuktian terbalik, Fuad tak bisa membuktikan asal-usul hartanya. Karena itu MA pun memutuskan merampas seluruh asetnya.
Daftar aset Fuad, mulai dari rumah, tanah, mobil, apartemen, hingga rekening bank, memakan 518 halaman dari berkas putusan yang totalnya mencapai 2372 halaman. Ada 133 item yang dibeberkan dalam berkas itu.
Hari ini (Jumat. 22/9/2017), beberapa aset Fuad terkait kasus penerimaan suap dari PT Media Karya Sentosa dan tindak pidana pencucian uang dilelang di JCC. Aset itu adalah Toyota Alphard 2.4 AT keluaran tahun 2009, Suzuki Swift keluaran tahun 2011, Honda CRV keluaran tahun 2010, dan motor Kawasaki, keluaran tahun 2011.
Dalam kasus ini, ada 294 saksi yang diperiksa. Mereka berasal dari berbagai macam kalangan seperti pedagang, PNS, pengembang apartemen, pemilik dealer mobil hingga para saksi ahli.
Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, menyebut kasus ini cukup menguras waktu, tenaga, dan pikiran penyidik komisi antirasuah ini. "Kasus ini memang melelahkan juga," ujarnya, semalam.
Apa yang terjadi pada Fuad Amin itu disebut Saut sebagai contoh kekuasaan yang tidak terkontrol, yang membuatnya leluasa meminta fee 10 persen dan lain-lain.
Dari kasus ini pula, dapat dipetik pelajaran penting bahwa usaha, jabatan, keluarga, nama baik, pikiran, waktu dan lain-lain yang Fuad korbankan untuk mengumpulkan harta ternyata hanya berujung pada bui dan setumpuk kerugian yang lebih besar. Ia memang senang pada masanya, tapi hanya sebentar, setelah itu sengsara tak berkesudahan menyambutnya di depan mata. (fajar/rmol)