Pengusaha Ritel Suplai Warung Tradisional, Akumindo: Tidak Logis

  • Bagikan
Dia menjelaskan, pihak toko ritel modern bersama Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) akan menyalurkan barang ke warung dengan harga terjangkau. Toko ritel modern seperti Alfamart, Indomaret, dan Hypermart, sudah menggelar pertemuan menyikapi rencana tersebut. Menurut Enggartiasto, Aprindo sedang menyiapkan pola distribusi barang hingga sampai ke warung. Secara garis besar, akan dibuat kelompok distribusi menjadi dua dan membuat keanggotaan. Kelompok pertama seperti Alfamart dan Indomaret karena memiliki ribuan gerai, dan kelompok kedua seperti Hypermart, Hero, Carefour dan Transmart. "Mereka (warung) perlu dibantu mendapatkan akses barang dengan murah. Tujuannya supaya pembangunan berkeadilan dan merata," ucap pria yang akrab disapa Enggar itu. Kebijakan ini, rencananya akan selesai tidak dalam waktu lama. Menurut Enggar, pada Oktober bisa segera diberlakukan. Selain untuk memotong mata rantai distribusi dan akses murah bagi pedagang warung tradisional, konsumen juga menurutnya dapat diuntungkan. Sementara itu, Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (Inkowapi) terang-terangan menolak kebijakan tersebut. Ketua Inkowapi, Sharmila Zaini mengaku pihaknya keberatan atas rencana tersebut. Dia meminta Kemendag mempertimbangkan kembali rencana tersebut, sebab jika toko ritel modern memasok produk ke warung tradisional akan banyak menimbulkan masalah. "Dampak yang sudah saya lihat, yang pasti memutus rantai pasokan yang selama ini distributor kecil masuk ke warung-warung. Grosir-grosir kecil yang mereka belanja itu akan mati," ujar Sharmila, di kantornya, Jakarta, Selasa 26 September 2017.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan