Novi (23), turun dari mobil patroli Satpol PP, Rabu (25/10), pukul 10.00 Wita. Dia melangkah pasti menuju ruang sidang Tipiring, Kantor Satpol PP, Jalan Sudirman, sambil dihujani jepretan kamera wartawan.
M RIDHUAN
BERBEDA dengan rekan perempuan lainnya yang malu dan menutup separuh wajahnya, Novi tampak cuek. Dia tak khawatir dengan predikat kupu-kupu malam yang bakal disematkan kepadanya.
Ya, Novi adalah satu dari sembilan tangkapan Satpol PP saat “jalan-jalan” ke Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur, Minggu (22/10) malam. Dengan mobil pribadi, Kabid Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat (Tibum dan Tranmas) Satpol PP, Subardiyono menyusup ke kawasan RT 36. Lokasi yang sudah jadi rahasia publik merupakan kawasan permukiman incaran pria hidung belang.
"Tujuannya memastikan. Berdasarkan laporan dari masyarakat yang masuk ke kami. Kawasan tersebut masih digunakan pekerja seks komersial (PSK) untuk menjajakan diri. Padahal selama ini selalu ditertibkan, namun mereka masih beroperasi," tutur Subardiyono.
Dari pengamatannya, dia melihat praktik prostitusi masih dilakukan. Karena itu, disusun rencana mengadakan penertiban. Namun, bukan dalam operasi besar. Hanya unit kecil yang dilibatkan. Itu pun dirahasiakan dari sebagian anggota Satpol PP. Dipilih orang-orang yang dianggap bersih.
"Kami menyadari pentingnya kerahasiaan informasi. Karena tidak bisa dimungkiri, jika dilakukan operasi besar, kemungkinan bocor besar. Pertimbangannya, juga harus dilakukan pagi hari. Karena banyak intelijen dari mereka kemungkinan masih tidur setelah berjaga semalaman," tuturnya.
Turunkan Tim Kecil, PSK Dikejar-kejar, SatpolPP Diacungi Badik
