Peran Penting Tito di Akhir Pengejaran Setya Novanto

KPK juga pernah mengucapkan terimakasih kepada Kapolri saat berupaya menangkap Setya Novanto malam ini di kediamannya Jalan Wijaya XIII Nomor 19, Jakarta Selatan, Rabu (15/11). Saat itu, penyidik tak berhasil membawa Novanto karena dia tak ada di rumahnya.
"Kami berkoordinasi dengan Polri dan koordinasi berjalan sangat baik. Kami ucapkan terima kasih atas dukungan Polri tersebut," ungkap juru bicara KPK Febri Diansyah.
Sebelumnya, Kapolri juga mencegah terjadinya kasus Cicak versus Buaya Jilid IV. Potensi terjadinya kasus itu dipicu terbitnya Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) kasus pemalsuan surat dan penyalahgunaan wewenang dengan terlapor Ketua KPK, Agus Rahardjo dan Wakil Ketua Saut Situmorang. "Nggak. Saya selaku Kapolri sangat mendukung proses proses penegakan hukum. Nah, kita semua paham hubungan selama ini kami dengan lembaga penegakan hukum lain seperti KPK, Kejaksaan, PNS," tegasnya, Kamis (9/11) lalu.
Tito ogah cari ribut. Dia pun berkomitmen menjaga hubungan baik korps bhayangkara dengan seluruh lembaga, termasuk KPK. Jika sampai ada pertikaian di antara mereka, akan ada pihak-pihak yang diuntungkan.
"Kami sebagai lembaga Polri sangat ingin berusaha menjaga hubungan baik dan sinergi. Saya tak ingin sebagai pimpinan Polri, Polri berbenturan dengan lembaga lain. Nanti ada yang diuntungkan," ujar eks Kapolda Papua ini.
Tito kembali berbicara di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara. Dia hanya mengulang pernyataannya tadi. Tapi ditegaskannya sekali lagi, Polri tidak ingin membuat gaduh dengan mencuatnya masalah ini ke publik.