Delapan Pendaki Diserang Ratusan Lebah Beracun

  • Bagikan
Sebelum dirawat medis, beberapa kali Fata mual-mual dan kesakitan di sekujur tubuh. "Dalam tubuh serasa panas semua," jelasnya. Untung, sakit yang dialami Fata tidak separah pendaki lain yang sama-sama menjadi korban sengatan lebah. "Saya tadi (kemarin, Red) masih bisa jalan sendiri ke bawah. Kalau lainnya ditandu," ujarnya. Ketua LMDH Desa Tamiajeng Jamil, 64, menyatakan bahwa, dari data yang ada, setidaknya ada delapan pendaki yang menjadi korban serangan lebah di Gunung Penanggungan. Di antara delapan korban itu, hingga pukul 17.15 kemarin, masih ada empat korban yang dievakuasi dan dilarikan ke UGD Puskesmas Trawas. Mereka adalah Risti dan Fata Wijaya, pendaki asal Mojoagung, Jombang; Khozinul, 17, asal Malang; dan Hari, 36, asal Probolinggo. "Empat korban lagi masih dievakuasi petugas SAR Penanggungan," ungkapnya. Rila Dianita, perawat Puskemmas Trawas, menjelaskan bahwa empat korban tersebut sudah dirawat medis. "Sekarang sudah bisa ditangani," ujarnya. Namun, mereka masih merasakan sakit di seluruh tubuh akibat sengatan lebah. Di antaranya, di bagian tangan, kepala, lengan, pinggang, dan kaki. "Korban masih pusing, mual, dan panas. Apalagi, jenis lebah ini beracun," katanya. Sebelumnya, satu warga setempat dikabarkan meninggal setelah diserang lebah serupa di area Gunung Penanggungan. "Untung, korban-korban ini langsung ditangani. Karena reaksi sengatan lebah ini bisa langsung bisa tidak. Korban sebelumnya juga begitu. Sempat dirawat dan dibawa pulang, tapi akhirnya meninggal dunia," pungkasnya. (ori/ris/c21/diq/jpnn)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan