Jumlah Media Siber Menjamur, Tidak Sedikit yang “Ngawur”

Meskipun demikian, terkait tema diskusi ini, Ketua DPRD Kota Makassar menuturkan bahwa kehadiran media siber tentu sangat berkonstribusi terhadap dinamika politik.
Selain Farouk, tampak hadir sebagai pembicara yakni, Denny Hidayat (Perwakilan Dinas Infokom Kota Makassar, Tamzil Tahir (Wapimred Tribun Timur), Arsyad Hakim (Pimred Harian Fajar). Diskusi kian hidup yang dipandu Anno Suparno (wartawan senior Makassar)
Sementara Pimpinan Redaksi Harian FAJAR, Arsyad Hakim, mengimbau kepada penggiat media untuk tetap menjaga profesionalitas jurnalistik agar tidak terseret oleh kepentingan sepihak.
Dikatakannya, saat ini karena sudah masuk momentum politik, baik pilgub, pilkada atau pilwali tentunya sangat menarik berita-berita tentang politik. Tetapi media tidak boleh terjerumus oleh kepentingan politik sepihak.
“Memang kita di media harus tetap mengikuti apa kemauan publik dan harus mengikuti kebutuhan pembaca yang penting tidak terseret oleh kepentingan sepihak,” jelas Arsyad Hakim.
“Kita di media harus mampu menciptakan isu politik sendiri, tidak boleh terjerumus oleh isu politik yang berkepentingan” tutupnya.
Diketahui, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) merupakan organisasi yang konsen mengawal profesionalisme media online.
Pembicara lain, Denny Hidayat Kabid Aptika Dinas Infokom Kota Makaasar, mengatakan, saat ini menjamur media siber karena begitu mudahnya membeli domain. Masyarakat dituntut cermat memilah bacaan agar tidak gampang terprovokasi. Juga diharapkan setiap media menyajikan berita-berita berdasarkan prinsip-prinsip jurnalistik.