Alasannya, Sebelum Difteri Menjadi KLB, Sudah Dilakukan Imunisasi ke Warga-warga

  • Bagikan
“Sementara kita juga masih menunggu kiriman vaksin imunisasi yang merupakan bantuan pemerintah pusat. Karena saat ini kita pun ketersediaan vaksin masih kosong,” sebutnya. Untuk keperluan vaksin pun, diakuinya, tidak bisa menyimpan dalam jumlah banyak. KLB Difteri yang terjadi di Tarakan, ternyata memberikan dampak di Bulungan agar lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit difteri yang dapat menyebabkan kematian, bila tak ditangani segera. Bupati Bulungan Sudjati mengimbau kewaspadaan dini dan respons terhadap kasus difteri. “Kepada seluruh masyarakat, instansi pemerintah dan swasta untuk ikut berpartisipasi dalam upaya kewaspadaan dan penanggulangan penyakit difteri,” pintanya. Penyakit difteri mudah menular melalui pernapasan, percikan ludah, muntahan, dan juga dapat melalui benda yang terkontaminasi. Menurutnya, difteri dapat menyerang anak yang tidak mempunyai kekebalan dan menyebabkan kematian. Gejala-gejala penyakit difteri dapat diketahui apabila si anak alami demam tinggi dengan 38 derajat celcius, sakit waktu menelan, leher membengkak seperti leher sapi, sesak nafas disertai bunyi. Dia mengingkatkan jika ditemukan keluarga atau tetangga yang memiliki gejala tersebut, maka harus segera ke fasilitas kesehatan terdekat untuk segera mendapatkan penanganan dan perawatan dalam waktu 1x24 jam. Penyakit difteri dapat dicegah dengan memberikan imunisasi sesuai jadwal yang ditentukan sebagai perlindungan terbaik terhadap kemungkinan tertular penyakit difteri. (uno/fen)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan