Hanura Kubu Sudding Sebut OSO Seperti Sengkuni

  • Bagikan
Ketua Umum DPP Hanura, Oesman Sapta Odang (Oso). (Foto: JawaPos.com)
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Konflik di internal Partai Hanura makin memanas. Saat ini sudah ada dua kubu, yakni Syariffudin Sudding dan kubu Oesman Sapta Odang atau akrab disapa Oso. Sudding menuturkan, setahun kepemimpinan Oso di Hanura telah dilakukan banyak pemecatan terhadap para ketua-ketua DPD. "Ada enam DPD yang dipecat tanpa alasan-alasan jelas dan tidak sesuai dengan mekanisme AD/ART," ujar Sudding di DPP Partai Gerindra, Cipayung, Jakarta, Selasa (16/1). Adanya pemecatan itu ungkap Anggota Komisi III DPR ini telah menimbulkan kegaduhan, sehingga DPD menginginkan kegaduhan ini perlu dihilangkan. Caranya dengan mencopot Oso. "Jadi pemecatan sepihak itu menimbulkan keresahan kawan-kawan di daerah," katanya. Lebih lanjut Sudding mengungkapkan, Oso saat menjabat sebagai ketua umum Partai Hanura juga telah mendatangani pakta integritas. Salah satu poin dalam pakta integritas itu adalah menjamin soliditas AD/ART untuk memenangkan Partai Hanura di Pemilu 2019 dan bersedia memenuhi AD/ART Partai Hanura. “Dengan adanya pakta integritas itu, maka seharusnya Oso sudah sadar dan mengundurkan diri dari jabatan ketua umum. Pasalnya saat ini Partai Hanura sudah mengalami kegaduhan dan tidak solid,” paparnya. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Hanura, Dadang Rusdiana yang menegaskan bahwa ibarat di kisah pewayangan Maha‎bharata, Oso adalah seorang Sengkuni. Dia sengaja ingin menghancurkan Partai Hanura. "Oso masuk ke Hanura mau apa sih, sekadar mau mengacaukan. Jadi Oso termasuk Sengkuni. Masa Partai Hanura seperti Palestina. Punya rumah malah diusir. Sudah tidak hati nurani rakyat," ujar Dadang saat dihubungi, Selasa (16/1).
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan