RSUD ini Bakal Kehilangan Tiga Dokter Seniornya

  • Bagikan
Afizah Ghania sewaktu menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar. (Foto: FAJAR.co.id)
FAJAR.CO.ID, PENAJAM   -  RSUD Ratu Aji Putri Botung, Penajam Paser Utara (PPU), bakal kehilangan empat tenaga dokter spesialis. Pasalnya, keempat dokter tersebut ada yang mengajukan pensiun dini, pindah, dan berhenti sebagai aparatur sipil negara (ASN) pada Februari lalu. Direktur RSUD Ratu Aji Putri Botung, dr Jansje Grace Makisurat membenarkan hal tersebut. Dia mengakui bahwa ada empat tenaga medisnya mengajukan permohonan kepada Bupati Yusran Aspar dan Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) PPU. Keempat dokter spesialis itu, yakni dokter spesialis penyakit dalam Robinson Manurung, dokter spesialis saraf Kristina Dwi Wahyuni, dokter spesialis ortopedi dan traumatologi Manaek Parulian Sihotang, dan dokter spesialis kandungan Ketut Widaya. “Yang mengajukan pensiun dini dokter Robinson, mengajukan permohonan berhenti dokter Kristina dan dokter Manaek Sihotang. Kalau yang mengajukan pindah ke daerah lain dokter Ketut,” kata Grace Makisurat pada media ini, kemarin (11/3). Grace Makisurat menyatakan, surat yang diajukan tersebut masih diproses BKPP dan Inspektorat. Namun, dia tidak mengetahui pasti perkembangan surat permohonan keempat dokter spesialis tersebut. “Saya tidak tahu hasilnya seperti apa, karena kurang mendapat kabar terbaru tentang permohonan dokter spesialis ini,” terangnya. Keempat dokter spesialis yang akan meninggalkan RSUD tidak terlepas dari polemik pembagian jasa layanan. Tahun lalu, Bupati Yusran Aspar mengeluarkan kebijakan tentang pembagian jasa layanan dengan format 60 persen jasa sarana dan 40 persen jasa layanan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan