Ijazah SD Hilang Disapu Banjir, Pak RT Terpaksa Ujian Susulan

  • Bagikan
Tukiyar (baju putih), Ketua RT Dusun Kraton, Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo kemarin harus mengikuti ujian paket A di PKBM Kartini. (Foto: Jumai/ Radar Jember)
Kini, meski usia mulai uzur, dia memimpikan bisa memegang ijazah SD. “Saya ada niat untuk ikut ujian meskipun dikatakan terlambat. Saya dulu berhenti sekolah di kelas 3, karena memang disuruh berhenti,” ujarnya. Tentu saja ujian kemarin agak merepotkan. Sebab, pesertanya sudah tua-tua. Banyak yang kesulitan mengerjakan dan mengisi lembar jawaban. Banyak yang terpaksa dipandu petugas untuk mengisi nama di lembar jawaban. Rata-rata, peserta bingung karena memang belum pernah ujian. “Kolom isiannya kecil dan harus dibantu dengan kacamata,” ujar Sugianto, peserta lainnya. Namun, petugas dengan sabar melayani seluruh peserta yang memang memiliki semangat tinggi untuk belajar. Sirat Adi Purnomo, ketua PKBM Kartini Tempurejo mengaku salut dengan peserta ujian paket A ini. Rata-rata peserta ujian ini ikut karena memang berhenti di kelas 3 dan 4 SD. “Peserta yang umurnya sudah tua tetapi tetap semangat, mereka sudah sadar dengan pendidikan,” jelasnya. Dia mengatakan, rata-rata peserta ujian ini banyak yang jadi Ketua RT di desanya. “Sebenarnya ada 12 peserta, namun yang hadir 11 peserta. Satu peserta memang sudah mengundurkan diri karena ikut orang tuanya kerja ke luar Jawa,” pungkas Sirat. (jr/jum/ras/das/JPR)  
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan