Kontroversi Menteri Agama: dari 200 Mubalig, Hingga yang Puasa Hargai Tidak Puasa

JAKARTA- 200 Mubalig rekomendasi Kementerian Agama (kemenag) menuai kontroversi. Menteri Agama Lukman Hakim, orang yang paling bertanggung jawab akan persoalan ini. Kebijakan menag ini, dinilai dapat mengkotak-kotakan para mubalig. Lukman Hakim menuai kecaman dari sejumlah pihak semenjak beberapa hari terakhir.
Bukan kali ini saja, Pernyataan mapun kebijakan Menag menuai kontroversi. Selema menjabat sebagai Menteri Agama, Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, setidaknya ada 5 kontroversi yang dibuatnya. Seperti dilansir Jawapos, antara lain:
1. Mengkaji Baha'i Sebagai Agama Ketujuh
Pada Juli 2014, Menag Lukman menyatakan akan mengkaji Baha'i sebagai agama di Indonesia. Padahal hingga saat ini, pemerintah hanya mengakui enam agama yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
"Kemenag saat ini sedang mengkaji hal tersebut. Masukan tentang hal ini sangat berarti bagi kami," kata Menag dalam akun Twitter-nya kala itu.
2. Beri Sambutan di Peluncuran Buku tentang Syiah
Pada Maret 2015, Menag Lukman memberikan sambutan atas peluncuran buku 'Syiah Menurut Syiah'. Buku itu berisikan bantahan terhadap buku yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang berjudul 'Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia'.
3. Pembacaan Ayat Alquran dengan Langgam Jawa
Pada Mei 2015, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW di Istana Negara. Acara tersebut dibuka dengan pembacaan Alquran Surah An-Najm 1-15 oleh dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Muhammad Yasser Arafat.